SUKABUMIEKSPRES — Manuver politik Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan Bahlil Lahadalia tengah jadi sorotan. Setelah kedua menteri itu menyatakan siap jadi Ketua Umum Partai Golkar.
Bagaimana tidak, keduanya menyampaikan hal itu di tengah riuhnya isu pelengseran Airlangga Hartarto (AH) sebagai Ketua Umum Partai Beringin itu. Yang tak lain juga menteri di kabinet yang sama.
BACA JUGA: Manuver Jokowi Masih Main Dua Kaki, Projo Dorong Prabowo-Airlangga
Baca Juga:Prabowo, Ganjar, Erick Hingga Gibran Foto BarengPLN Siap Pasok Listrik di Perbatasan Papua Nugini
Salah satu yang menyoroti yakni eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu. Didu bahkan mengungkit gerakan politik ketiganya beberapa waktu lalu.
Didu menyebut ketiganya pernah mewacanakan perpanjangan masa jabatan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Beberapa waktu lalu AH, LBP, dan Bahlil mewacanakan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi,” kata Didu dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Senin (24/7/2023).
BACA JUGA: Prabowo, Ganjar, Erick Hingga Gibran Foto Bareng
Namun kini, Didu melihat Bahlil dan LBP merencanakan pelengseran AH. Sebagai orang nomor satu di Partai Golkar.
“Sekarang Bahlil bersama LBP sdg ‘bergerak’ menggusur AH dari Ketua Umum Golkar,” jelasnya.
Didu pun berspekulasi. Apakah Golkar akan dijadikan kendaan politik Presiden Jokowi. Mengingat PDIP kini tak berkenan mengakomodir ambisi politiknya.
“Apakah @PartaiGolkar akan dijadikan kendaraan kepentingan politik Joko Wi lewat LBP/Bahlil karena PDIP tidak ‘berkenan’?” pungkasnya.
Baca Juga:Warga Kasepuhan Ciptagelar Terima Bantuan 20,8 MiliarMeresahkan Wisatawan, Satpol PP dan Warga Amankan Perempuan ODGJ
Sebelumnya, Bahlil secara terbuka menyatakan siap dicalonkan jadi Ketua Umum Golkar. Namun ia menggaris bawahi harus dengan mekanisme yang jelas.
Menurut Bahlil, sudah tanggung jawab tiap kader memberi kontribusi pada partai. Apalagi ketika berada dalam kondisi butuh uluran tangan.
BACA JUGA: Dituduh Bermanuver, Gibran: Jangan Panik, Saya Cuma Anak Kecil
Sementara Luhut, menyampaikan sikap yang serupa. Ia mengaku siap jika didorong maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga.
Walau demikian, Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar itu menepis anggapan bahwa ia menjadi dalang dalam upaya pelengseran Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
(Arya/Fajar)