SUKABUMIEKSPRES — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dinilai selalu santai saat menanggapi setiap kritkan secara resmi maupun dalam bentuk komedi (roasting). Sandiaga disebut tidak mudah terbawa perasaan (baper).
Hal itu mengemuka dalam podcast Tempo bertajuk Bocor Alus Politik beberapa waktu lalu. Dalam penggalan video itu, Sandiaga mengaku tidak pernah baper lantaran tidak memiliki buzzer. Penggalan video pernyataan Sandiaga itu kemudian viral di media sosial.
BACA JUGA: Prabowo Bakal Menang Jika Ganjar Dipasangkan dengan Sandiaga Uno
Baca Juga:Yenny Wahid Kasih Kode Siap Diberi Mandat Cawapres, Gusdurian Berpihak SiapaGiring Curhat Ingin Kembalikan PSI ke Pemilik Aslinya
Sandiaga awalnya ditanya oleh salah satu host yang juga wartawan Tempo, Fransisca Cristy Rosana. “Siap diroasting mas?” tanya Fransisca dalam penggalan video yang tersebar luas di media sosial, seperti dikutip fajar.co.id, Selasa (8/8/2023).
Dalam video poadcast itu Fransisca percaya Sandiaga tak akan baper meski ditanya berbagai pertanyaan. “Tapi gue percaya mas Sandiaga gak baper,” puji Fransisca.
Lalu Sandiaga menimpalinya sembari tertawa. Sandiaga bahkan mengaku urat bapernya sudah putus. “Tapi gak memiliki kapasitas harus baper karena gak punya buzzer,” ujar Sandiaga menimpali.
BACA JUGA: Sandiaga Sindir Koalisi Perubahan
“Belum di tahapan itu. Hanya di tahapan dewa-dewa yang punya buzzer,” kata Sandiaga menambahkan.
Pernyataan santai Sandiaga itu justru berbanding terbalik dengan Erick Thohir. Erick malah melaporkan podcast Tempo Bocor Alus Politik ke dewan pers. Erick menilai tayangan podcast Tempo itu tak memenuhi prinsip kerja dan kode etik jurnalistik.
Proses mediasi dalam sengketa podcast Tempodotco dengan Erick melahirkan keputusan yang menyatakan pihak Tempo bersalah. Proses mediasi Dewan Pers yang berlangsung pada Senin, 17 Juli 2023 menyatakan Tempo melanggar tiga pasal kode etik. Tempo pun menerbitkan hak jawab dan meminta maaf kepada Erick Thohir.
Menanggapi laporan Erick itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai hal tersebut akan sedikit banyak berpengaruh pada kans Erick terpilih menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar. Erick, kata Ujang, seharusnya mencontoh Sandiaga saat berhadapan dengan media.
Baca Juga:Ada Sosok Soekarno di Diri PrabowoLaju Investasi di Kota Sukabumi Progresnya Positif
“Sedikit besar berpengaruh ada dampaknya, kan media semestinya menjadi kawan. Harus baik dengan media. Besar kecilnya bisa jadi ada dampaknya,” kata Ujang saat dihubungi beberapa waktu lalu.