SUKABUMIEKSPRES – Sebanyak empat kecamatan di Kota Sukabumi dilaporkan mulai terdampak kemarau. Masyarakat di wilayah tersebut mengalami kekurangan air bersih lantaran sumber air mulai kering.
“Sejumlah warga sudah mulai merasakan krisis air bersih dan sulitnya mendapatkan air akibat dampak kekeringan dan kemarau panjang saat ini,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, kemarin (24/8).
BACA JUGA: BPBD Perkuat Koordinasi Distribusikan Air Bersih untuk Masyarakat
Zulkarnain menerangkan, empat wilayah yang terdampak kekeringan berada di Kecamatan Cikole, Gunungpuyuh, Lembursitu, dan Baros.
Baca Juga:Pemkot Tertibkan PKL di Ciwangi dan Yulius UsmanAnak Bakar Rumah Orangtuanya, Gegara Tak Diberi Uang
“Menyikapi kondisi ini, kami bersama PMI sudah melakukan pendistribusian air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan,” terangnya.Â
Total jumlah air yang telah didistribusikan PMI Kota Sukabumi sebanyak 45 ribu liter. Sedangkan total penerima manfaat sebanyak 2.091 kepala keluarga atau 8.360 jiwa.
BACA JUGA: Tiga Kecamatan Rentan Krisis Air
“Kami sudah koordinasi dengan PMI untuk membantu suplai air bersih,” jelasnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan bahwa fenomena El Nino akan menimbulkan kekeringan lebih ekstrem dan mengakibatkan musim kemarau lebih panjang dari biasanya.
Sejumlah wilayah di Indonesia bahkan diprediksi bakal mengalami hari tanpa hujan yang panjang.
BACA JUGA: Polres Sukabumi Distribusikan Air Bersih ke Warga Kampung Cipatuguran
“Selain itu, BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat telah mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis untuk wilayah Jawa barat. Hal tersebut sudah dirasakan, khususnya untuk wilayah Kota Sukabumi saat ini,” pungkasnya. (mg4)