Pembangunan Pesantren Diawali dengan Gedung Ula Tahun 2019

Pembangunan Pesantren Diawali dengan Gedung Ula Tahun 2019
0 Komentar

“Dari donasi warga Shiddiqiyyah yang ingin bisa kembali kepada jati diri warga Indonesia, insya allah nantinya selain untuk belajar Alquran itu ada cinta tanah air Indonesia, jadi siapa yang bersyukur nikmatnya akan ditambah, ini yang jelas dana lebih 10 M, lebih itu bisa 15 M, bisa 20 M,” ucap Ibu Nyai Shofwatul Ummah.

Ketua Panitia Peresmian HSHF, Ir. Haryo Sumantri, mengungkapkan, dalam peresmian pesantren dan masjid diundang dua belah pihak, yakni ulama dan umaro.

“Satu adalah perwakilan ulama, ulama itu adalah orang berilmu, jadi tidak hanya pemuka agama islam, tapi orang yang berilmu, dan umaro, umaro itu adalah pelaksana kemanusiaan. Jadi ulama dan umaro ini kita harapkan bersatu seperti halnya lagu lir ilir, di sana disebutkan temanten anyar, temanten itu adalah dua teman yaitu ulama dan umaro untuk dapat bersurak hore, bersurak itu adalah musyawarah dan hore itu adalah kemenangan,” ungkap Haryo.

Baca Juga:Sejarah Pembangunan Pesantren HSHFFTBI Tingkat SMP Resmi Dibuka

“Karena di sini pesantrenya itu judulnya adalah menghidupkan salat dan menghidupkan kemenangan, Hayya Alasholah Hayya Alalfalah, oleh sebab itu kami mengundang kedua belah pihak itu, ulama dan umaro,” jelasnya.

Haryo menjelaskan, pesantren HSHF merupakan pesantren yang berdiri sendiri dan merupakan pesantren keempat. Diketahui, Shiddiqiyyah sendiri berpusat di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

“Kebetulan dipilihnya pesantren HSHF ini di Palabuhanratu, artinya itu Palabuhanratu itu ratunya sudah labuh, ratunya ibadah sudah labuh dan menetap untuk mengimami kegiatan kemanusiaan, Sukabumi artinya membumikan ayat-ayat di dalam salat untuk dapat diterapkan kegiatan kemanusiaan,” kata Haryo.

0 Komentar