SUKABUMIEKSPRES – Selena Gomez seorang penyanyi dan juga aktris mendonasikan penjualan Make Up kecantikannya Rare Beauty melalui organis kelembagaan Palestina terkait adanya konflik Palestina dengan Israel yang memakan banyak korban warga sipil Palestina.
Melalui akun Instagram Rare Beauty mengecam aksi yang dilakukan oleh Israel terkait penyerangan udara ke wilayah Gaza. Selena Gomez juga melalui akun Instagram pribadinya turut angkat bicara terkait aksi brutal Israel tersebut.
“Saya rehat dari media sosial karena hati saya hancur melihat semua kengerian, kebencian, kekerasan dan teror yang terjadi di dunia,” tulis Gomez melalui Instagram Story.
Baca Juga:Raim Laode Raih 2 Penghargaan AMI Awards, “Bermimpilah, Mimpi Itu Gratis”Profil Gunawan Dwi Cahyo Mantan Pemain Timnas Yang Terlibat Perselingkuhan
Unggahan Rare Beauty muncul setelah Gomez mengeluarkan pernyataan pada 31 Oktober silam yang menyatakan bahwa dia akan mengambil jeda dari media sosial karena “horor, kebencian, kekerasan dan teror yang terjadi di dunia” dan bahwa unggahan Instagram tidak akan cukup untuk mengakhiri perang Israel-Hamas.
Tak lama setelah pernyataan dan pengunduran diri dari media sosial itu, Gomez mendapat reaksi keras di dunia maya karena dirinya termasuk salah satu individu yang paling banyak diikuti di Instagram. Selena Gomez saat ini duduk di peringkat ke-3 dengan sebanyak 430 juta pengikut di platform tersebut.
Sedangkan Rare Beauty menegaskan kecamannya terhadap konflik Palestina dan Israel yang memakan banyak korban warga sipil Palestina seperti anak-anak dan juga wanita.
Dalam unggahannya tersebut Rare Beauty mencela segala tindakan Anti-Semitisme dan juga Islamofobia dan memberikan pernyataannya akan menyumbangkan pendapatannya kepada Perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah Internasional.
“Kami sangat terpukul dengan gambar dan laporan yang datang dari Timur Tengah. Ribuan warga sipil Palestina yang tidak bersalah telah terbunuh dalam serangan udara Israel. Jutaan warga sipil terpaksa mengungsi dan tidak memiliki akses terhadap makanan, air, obat-obatan, atau kebutuhan dasar untuk bertahan hidup. Sebagian besar korbannya adalah anak-anak. Warga sipil Palestina harus dilindungi, titik,” tulis unggahan tersebut seperti dikutip dari Billboard, Rabu.