SUKABUMI EKSPRES — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terus merapatkan barisan dalam rangka memenangkan pemiludan pilpres 2024, dan capres-cawapres yang diusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Salah satu upaya yang dilakukan PDIP adalah memberikan instruksi khusus kepada pimpinan DPD, terutama di daerah yang selama ini dikenal sebagai wilayah dimana PDIP memenangkan pemilu.
Akhir pekan lalu, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengumpulkan 18 pimpinan DPD dari partainya di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Baca Juga:Khofifah Beri Kode Dukung Prabowo-GibranSebelas Raperda Diusulkan untuk Ditetapkan Sebagai Perda
“Beliau (Megawati, red) kemarin memimpin konsolidasi 18 DPD PDI Perjuangan yang dilaksanakan secara tertutup di Lenteng Agung,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Minggu (10/11).
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) itu tidak memerinci 18 DPD PDIP level provinsi yang dipanggil pada Sabtu kemarin.
Hasto hanya memberi sinyal 18 DPD PDIP yang dipanggil ialah mereka yang memenangkan partai dalam kontestasi Pemilu 2019 di wilayah masing-masing.
“18 provinsi ini wilayah di mana PDI Perjuangan menjadi pemenang pemilu 2019 lalu,” lanjut dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu.
Saat mengumpulkan pimpinan DPD itu, Megawati memberikan pengarahan dan instruksi untuk memenangkan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
“Kami dikumpulkan untuk menerima arahan dan instruksi dari Ibu Megawati Soekarnoputri, bagaimana hari ini h-65 ini, kami merapatkan seluruh barisan kepartaian untuk menyatu dengan rakyat memenangkan PDIP dan Ganjar-Mahfud,” kata dia.
Terkait sosok capres-cawapres yang diusung PDIP di pilpres 2024, Hasto Kristiyanto menegaskan Ganjar-Mahfud adalah sosok yang berpengalaman, jujur, dan merakyat, sehingga kedua tokoh layak menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI.
Baca Juga:Tingkatkan Kapasitas Kades, Sekda Imbau Jaga Kordinasi dan SinergitasBupati Sukabumi Terima Kunjungan PT Total HR Indonesia
“Sosok pemimpin yang berpengalaman, sosok pemimpin yang melakukan kepemimpinan bukan dalam bentuk polesan, tetapi sosok pemimpin yang jujur, merakyat, yang berpengalaman, sosok pemimpin yang mampu menuntaskan berbagai kemiskinan,” tegas Hasto. (jpnn/fajar)