Sosok Vigit Waluyo Tersangka Pengaturan Skor Pertandingan Sepak Bola

Sosok Vigit Waluyo (Img by Jawa Pos)
Sosok Vigit Waluyo (Img by Jawa Pos)
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES – Vigit Waluyo yang sudah resmi ditahan oleh Satgas Anti Mafia Bola Polri karena keterlibatannya dalam kasus pengaturan skor pertandingan Liga 2 pada tahun 2018 ini ternyata namanya sudah malang melintang dalam kancah sepak bola nasional.

Vigit Waluyo merupakan anak dari seorang mantan pendiri klub sepakbola Gelora Dewata Bali (era Galatama) di tahun 1980-an yang bernama HM Mislan.

HM Mislan bukan nama yang sembarangan dalam dunia sepak bola nasional, karena HM Mislan juga pernah menjadi manajer klub Persebaya Surabaya dan tampaknya kegemeran Vigit Waluyo mengenai sepak bola ini turun dari sang ayah.

Baca Juga:Satgas Telah Menahan 3 Tersangka Mafia Bola Pengaturan SkorPersib Bandung Akan Berhadapan Dengan Bhayangkara FC di Final Nusantara Open 2023

Tokoh Sepak bola Jawa Timur salah satunya adalah HM Mislan, ia juga mendirikan salah satu klub internal Persebaya yaitu Putra Gelora, dan yang terakhir HM Mislan pernah menjabat sebagai Ketua Yayasan Arema Malang pada tahun 1985.

Sementara itu sang anak Vigit Waluyo pernah tercatat menjadi pemilik klub sepak bola kebanggaan warga Mojokerto yaitu Persatuan Sepak Bola Mojokerto Putra (PSMP).

Selain menjadi pemilik klub kiprah seorang Vigit Waluyo pernah juga menjabat sebagai manajer dari beberapa klub seperti Persewangi Banyuwangi, PSIR Rembang, Persikubar Kutai Barat, dan Deltras Sidoarjo.

Namanya yang semakin dikenal seperti ayahnya di dunia sepakbola Jawa Timur Vigit Waluyo pernah dipercaya untuk menjadi ketua umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur, sebelum jabatan ketua PSSI Jawa Timur era La Nyalla Matallliti.

Vigit Waluyo ditahan karena merupakan tersangka yang terlibat dalam pengaturan skor pertandingan, Peran Vigit Waluyo dari kasus ini adalah sebagai aktor intelektual.

Polisi menyampaikan bahwa tersangka lain dalam kasus pengaturan skor, adanya aliran dana Rp 115 juta dari Vigit kepada Dwi Irianto alias Mbah Putih.

Uang tersebut diberikan Vigit kepada Dwi untuk mempermudah langkah PSMP naik kasta dari Liga 3 menuju ke Liga 2.

Baca Juga:Timnas Indonesia Terbang ke Turki Untuk Melakukan TC Piala Asia 2023Smart Finance Strategi Modern Menggunakan Teknologi untuk Keuangan yang Lebih Baik

Komite Disipiln (Komdis) PSSI juga telah menjatuhi hukuman atau sanksi larangan bermain di Liga 2 kepada PS Mojokerto Putra (PSMP) pada musim berikutnya.

 

0 Komentar