SUKABUMI EKSPRES – Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo kembali mendapatkan kritikan. Ganjar dianggap gagal untuk menuntaskan kemiskinan di Jawa Tengah usai 10 tahun menjabat.
Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan, mengklaim kemiskinan yang terjadi di Jawa Tengah pada masa pemerintahan Ganjar adalah bukti bahwa gubernur telah gagal total selama lebih dari satu dekade.
“Tetapi masih dipaksakan juga sebagai Capres oleh PDIP. Jadi, apa kriteria Capres PDIP menjadi tidak jelas, setelah menetapkan Ganjar sebagai Capresnya,” kata Muslim, pada keterangan resmi yang diterima redaksi fajar.co.id, Jum’at (12/1/2024).
Baca Juga:Khofifah Pertanyakan Kontribusi Cak Imin di Struktural NU.Pengembang Perumahan Harus Siapkan Sumur Resapan dan RTH
Muslim pun merasa terkejut dengan data kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah tersebut, Ganjar sempat menduduki peringkat teratas lembaga survei.
“Itu lembaga survei apaan? Maka, tidak heran kalau itu dianggap sebagai lembaga survei berbayar. Ganti saja namanya sebagai perusahaan survei, bukan lembaga survei. Dan akan lebih kacau kalau Capresnya boneka lagi,” ucap Muslim.
Senada Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) juga menyebut jika nama Ganjar kerap dikaitkan dengan sejumlah permasalahan kontroversial semasa menjabat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kerap menjadi pemberitaan. Salah satu contohnya adalah penduduk lokal di Kendeng, Rembang, yang tidak diberikan izin investasi untuk membangun pabrik semen.
Dedi pun menyebut Ganjar juga dinilai tidak menghiraukan putusan pengadilan yang meminta izin dicabut.
Diketahui, warga menggugat Ganjar ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012 yang mengatur tentang izin lingkungan untuk kegiatan pertambangan dan pembangunan pabrik semen milik PT. Semen Gresik (Persero) Tbk (kini bernama PT Semen Indonesia) di Kabupaten Rembang sedang dilombakan oleh masyarakat Keneng.
“Gubernur yang menelantarkan warganya, menempatkan warga Jateng pada situasi bencana alam yang kian membesar, dan masyarakat terdampaknya tentu masih ada hingga hari ini, ini sulit untuk dilupakan jika hanya dengan opini,” ujar dia di Jakarta, dikutip Minggu 20 Agustus 2023.
Kegagalan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah selama sepuluh tahun telah menimbulkan keraguan di hati banyak rakyat, terutama dalam konteks kepemimpinannya yang berpotensi menghadapi tantangan yang lebih besar sebagai Presiden Indonesia.