SUKABUMIEKSPRES – Stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, dapat membawa dampak serius bagi anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Berikut beberapa dampak stunting pada anak:
Jangka Pendek:
1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik: Anak stunting akan memiliki tubuh yang lebih pendek dan kurus dibandingkan anak seusianya.
2. Gangguan perkembangan kognitif: Stunting dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan otak dan kemampuan belajar anak.
Baca Juga:Apa Itu Stunting? Berikut Penjelasan serta Deretan PenyebabnyaSinopsis Film Humanity Bureau beserta Fakta-Fakta Menariknya
3. Gangguan sistem kekebalan tubuh: Anak stunting lebih mudah terserang penyakit infeksi.
4. Peningkatan risiko anemia: Kekurangan zat besi dan vitamin B12 yang sering menyertai stunting dapat menyebabkan anemia.
Jangka Panjang:
1. Penurunan produktivitas dan pendapatan: Stunting dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar dan bekerja di masa depan, sehingga menurunkan potensi mereka untuk mencapai kesuksesan.
2. Peningkatan risiko penyakit kronis: Stunting meningkatkan risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke di masa dewasa.
3. Kematian dini: Stunting dapat meningkatkan risiko kematian pada anak, terutama pada usia balita.
Cara Mencegah Stunting
Stunting dapat dicegah dengan berbagai upaya, antara lain:
1. Memenuhi Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Menyusui:
-Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan protein, zat besi, vitamin A, dan asam folat.
-Minum tablet tambah darah (TTD) secara rutin.
Baca Juga:Review Ghost Rider Spirit of Vengeance: Tontonan Bioskop Trans TVÂ Debat Pamungkas Capres 2024: Tema, Jam, dan Lokasinya
-Mengikuti program Pemberian Makanan -Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan menyusui.
2. Memberikan ASI Eksklusif:
-Berikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama kehidupan.
-Lanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun atau lebih, dengan pemberian MPASI yang tepat waktu dan bergizi.
3. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan:
-Pastikan akses ke air bersih dan sanitasi yang layak.
-Biasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di keluarga.
4. Meningkatkan Akses ke Pelayanan Kesehatan:
-Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Imunisasi lengkap untuk anak.
-Konsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan dan gizi anak.
5. Meningkatkan Pendidikan Ibu tentang Kesehatan dan Gizi: