Penemuan Mayat Sudah Membusuk Gegerkan Masyarakat Jampangkulon

Polsek-Jampangkulon (1) (1).jpg
Jenazah saat di evakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon untuk dilakukan visum luar
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES– Geger, seorang warga Kampung Neglamekar, Desa Tanjung ditemukan meninggal dunia di area lokasi terbuka kosong di Kampung Gemarasa, kelurahan/ kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan informasi, sebelum diketahui identitas jasad mayat yang meninggal dunia bernama Badri (45) ini ditemukan dalam keadaan posisi telungkup serta jasadnya sudah membusuk.

Kapolsek Jampangkulon Iptu Muhlis dalam keterangannya mengatakan, peristiwa penemuan jasad korban pada Selasa, (13/2) sekitar pukul 12.30 WIB. Bermula ketika salah satu warga mencium bau bangkai di sekitar persawahan, belakang Gudang Pertanian Kecamatan Jampangkulon.

Baca Juga:Gaji Pekerja Diatas Satu Tahun di Sukabumi Naik 3,27 PersenOptimistis Raih Predikat WTP ke-9 Kalinya

Kemudian, kata Muhlis warga ini mencurigai lalu mengecek dan menemukan sosok mayat laki – laki yang sudah dikerumuni oleh lalat. Selanjutnya memberitau anaknya yang bekerja di RSUD Jampang Kulon.

“Sekitar pukul 13.00 WIB tim gabungan dari jajaran kepolisian dan juga pihak medis rumah sakit melihat ke lokasi dan memang terdapat mayat laki-laki yang sudah mengeluarkan bau tak sedap yang dikerumuni banyak lalat,” ungkapnya. Rabu, (14/2).

Lanjut Muhlis, sekitar pukul 13.15 wib pihak kepolisian di bantu oleh unsur Satpol PP, Rapi Rescue, dan Jampe Rescue Basanar serta masyarakat mengevakuasi korban menggunakan mobil ambulance rumah sakit Jampangkulon untuk dilakukan penanganan medis dan bersama sama melakukan visum tubuh korban bagian luar.

“Setelahnya jasad korban ada yang mengenalinya, walaupun sudah dalan keadaan rusak karena melihat dari ciri ciri pakaian yag sedang dipakainya dan juga mengakui kalau keluarganya memang ada gangguan mental sejak lama,” jelasnya.

“Dari pengakuan keluarga korban ini memang tak mau diurus dan pergi sesuka hatinya, sehingga keluarga menyadari kalau kejadian ini takdir dan menolak untuk dilakukan autopsi,” imbuhnya.

Atas pernyataan itu, kata Muhlis lagi pihak keluarga meminta korban untuk dilakukan pemakanman secara islah di TPU desa Tanjung kecamatan Jampangkulon.

“Sekitar pukul 15.00 wib korban di bawa pulang oleh keluarga untuk di makamkan di TPA di kampung Negla Saluyu didampingi pihak kepolisian Polsek Jampangkulon,” tandasnya. (Ist/rdr)

0 Komentar