Porak-porandakan akibat Banjir Rob

Warga di pesisir pantai Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi berupaya membereskan puing-puing
Warga di pesisir pantai Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi berupaya membereskan puing-puing yang hancur diterjang banjir rob. Terdapat puluhan bangunan yang mayoritas warung mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES  – Gelombang tinggi dan angin kencang yang mengakibatkan banjir rob memporak-porandakan pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi sejak Senin (11/3) hingga Selasa (12/3).

Di Kecamatan Palabuhanratu misalnya, ratusan jiwa dan puluhan bangunan warung di pesisir pantai selatan terdampak akibat kejadian itu.

Forkopimcam Palabuhanratu dan BPBD Kabupaten Sukabumi langsung mendata dampak kerusakannya.

Pendataan difokuskan di Kampung Cipatuguran Kelurahan Palabuhanratu dan Desa Citepus yang cukup parah terdampak banjir rob.

Baca Juga:Baznas Kelola Zakat Rp6,6 Miliar Selama 2023Duta Baca Kota Sukabumi Gulirkan Dua Program Literasi

“Kita sudah lihat bersama kondisinya. Selanjutnya kita akan menentukan langkah-langkah evakuasi dan penanganan. Hasil pengamatan di lapangan, lokasi yang terdampak cukup parah berada di Cipatuguran Kelurahan Palabuhanratu dan Desa Citepus,” kata Camat Palabuhanratu Deni Yudono, Rabu (13/3).

Di Kampung Cipatuguran terdapat sebanyak 47 kepala keluarga atau 157 jiwa yang terdampak bencana banjir rob. Sedangkan di Desa Citepus terdapat lebih kurang 55 bangunan warung yang mengalami kerusakan.

“Kami masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan dampak banjir rob,” ujarnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena mengaku segera melakukan rapat dengan Forkopimcam Palabuhanratu untuk menyamakan persepsi upaya akan dilakukan menangani dampak banjir rob.

“Di Desa Citepus kondisinya cukup parah. Tapi di Cipatuguran juga sama-sama membutuhkan penanganan. Langkahnya akan kita tentukan bersama pemerintah kecamatan,” kata Deden.

Deden mengimbau masyarakat, terutama nelayan, agar waspada dan berhati-hati dengan kondisi cuaca ekstrem. Sebab, diprediksi BMKG gelombang tinggi masih akan terjadi.

“Masih cukup berpotensi terjadi gelombang pasang,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar