Kader PDIP : Mantu Bapak Ngga Akan Menang di Pilgub

Jokowi Rajin Kunjungi Sumut
Jokowi Rajin Kunjungi Sumut
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES — Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ferdinand Hutahaean, mengungkapkan reaksinya terkait serangkaian kunjungan Presiden Jokowi ke Sumatera Utara (Sumut) belakangan ini.

Ferdinand Hutahaean menyoroti kunjungan Jokowi ke Sumut dengan anggapan bahwa kunjungan tersebut tidak dilakukan tanpa kepentingan politik yang mendalam.

Menurutnya, ada udang dibalik batu dalam serangkaian kunjungan tersebut.

Salah satu sorotan utama dari Ferdinand adalah dugaannya bahwa kunjungan Jokowi ke Sumut bertujuan untuk memberikan dukungan kepada menantunya, Bobby Nasution.

Baca Juga:Pemkab Sukabumi Imbau Perangkat Daerah Dukung Peningkatan PADTercatat Ratusan Ribu Pengunjung Masuk Kawasan Pantai di Sukabumi

Ferdinand mengungkapkan dugaannya bahwa Jokowi sedang melakukan endorsement terhadap Bobby dalam konteks politik di Sumut.

“Sudahlah pak, ngga usah gitu-gitu bangat untuk Bobby,” kata Ferdinand dalam keterangannya di aplikasi X @ferdinand_mpu (15/4/2024).

Ferdinand mengekspresikan keraguan terhadap peluang kemenangan Bobby Nasution di Sumut meskipun telah mendapatkan endorsement dari mertuanya.

Baginya, meski diendorse oleh Jokowi, Bobby masih memiliki tantangan besar untuk meraih kemenangan di Sumut.

“Mantu bapak itu ngga akan menang di Sumut,” tandasnya.

Sebelumnya, Jokowi menyempatkan diri untuk mengunjungi Pasar Buah Berastagi di Kabupaten Karo, Sumut, Sabtu lalu.

Kunjungan itu diketahui dalam rangka berbelanja buah dan sayur di sela-sela libur Lebaran di Sumut.

Dalam video yang beredar, Presiden Jokowi terlihat membeli berbagai jenis buah, antara lain jeruk, mangga, salak, hingga kentang merah.

Baca Juga:Bupati Sukanumi Apresiasi Suasana Libur Lebaran Aman dan LancarUnit Saber Pungli Kabupaten Sukabumi Gelar Rapat Kordinasi

Ayah dari Gibran Rakabuming Raka itu juga terlihat bagi-bagi kaos kepada para pengunjung pasar.

Sekadar diketahui, pasar Buah Berastagi, dengan luas mencapai satu hektare, bukan hanya sekadar tempat transaksi jual beli, melainkan juga merupakan simbol dari kekayaan budaya dan agraris Tanah Karo.

Menurut informasi, berbagai hasil bumi seperti kentang merah, jeruk, mangga, dan salak tidak hanya dijual di pasar ini, tetapi juga mewakili kehidupan para petani yang telah menjaga dan merawat tanah ini dari generasi ke generasi. (Muhsin/fajar)

0 Komentar