SUKABUMI EKSPRES – Siswi Kelas 10 SMAN 1 Cisaat Kabupaten Sulabumi, Kayla Nur Syifa meninggal dunia saat mengikuti seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada Jumat (19/4).
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Tri Romadono, mengungkap kronologi korban saat meninggal dunia.
Menurutnya, awalnya korban mengikuti sarapan pagi sesuai SOP seleksi. Sarapan dilakukan di GOR Palabuhanratu, saat itu korban berbaris rapi dengan peserta lain untuk sarapan pagi.
Baca Juga:TKN ajak pendukung Prabowo-Gibran jadi Amicus Curiae Secara MassalApple ajak Prabowo kerja sama di bidang pengembangan teknologi
“Kemudian menuju Lapang Cangehgar untuk pelaksanaan test Kesamaptaan yang bersangkutan nomor dada 066,” kata Tri saat dikonfirmasi awak media.
Dalam tes Kesamaptaan itu, peserta lari di Lapang Cangehgar. Sebelumnya pada Rabu (17/4) lalu seluruh peserta termasuk korban terlebih dulu dilakukan tes kesehatan.
“Hasil test kesehatan, almarhumah dinyatakan lolos, tinggi badan bagus, postur bagus, kemudian tahap kedua hari Kamis kemarin saat mengikuti parade baris berbaris pun sikap anak sangat bagus, dinilai oleh panitia, kemudian lolos, lari ke test kesamaptaan tadi pagi,” ujar Tri.
Sebelum dilakukan tes Kesamaptaan, seluruh peserta kembali dites kesehatan sampai akhirnya peserta mengikuti lari di Lapangan Cangehgar. Saat itu korban berhasil lolos test kesehatan dan lari di tes Kesamaptaan bersama peserta lain lebih dari 10 menit.
“Setelah lari 12 menit yang bersangkutan sepertinya kelelahan dan memiliki keluhan, tapi tak disampaikan ke panitia. Kemudian korban pingsan dan kejang-kejang, terus ditangani medis,” ucap Tri.
Korban pun akhirnya dibawa ke RSUD Palabuhanratu. Namun, nyawa korban tidak tertolong.
“Korban terus di bawa ke rumah sakit, kita turut duka cita, ini baru pengalaman pertama ya, mohon untuk teman-teman bisa memahami kondisinya,” kata Tri.
Baca Juga:Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di MakassarKonsep Blue Ekonomi Sebagai Pilar Pembangunan Berbasis Kemaritiman
Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Baskesbangpol Kabupaten, Anzar Kusnandar mengatakan, sebelumnya korban sempat mengikuti rangkaian seleksi Paskirbraka secara maraton sejak hari Rabu (17/4/2024).
Kemudian dilanjutkan di hari Kamis (18/4/2024) dan menginap di GOR Palabuhanratu sampai hari Jumat pagi tadi, untuk seleksi pelatihan baris bernaris (PBB) dan tes fisik Kesamaptaan.
“Pada pukul 17.15 WIB kita mulai, beliau (korban) masuk sesi pertama lari selama 12 menit sebanyak 7 putaran dengan jarak tempuh 2 kilometer,” ujarnya, kepada Trinunjabar.id, di rumah duka.