JL PEMUDA – Volume sampah yang diproduksi satu orang masyarakat Kota Sukabumi rata-rata sebanyak 0,5 kilogram per hari. Hitungan itu berdasarkan asumsi jumlah penduduk di wilayah itu sebanyak 360 ribu jiwa. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Asep Irawan, mengatakan dengan hitungan produksi sampah sebanyak 0,5 kg per jiwa, maka dalam per hari volumenya mencapai sekitar 184,4 ton. Dari volume itu, hampir 73 persen dibuang ke TPA Cikundul.
“Sisanya sekitar 27 persen diolah masyarakat,” kata Asep kepada wartawan, belum lama ini.Menurut Asep, pengelolaan sampah di masyarakat relatif masih kecil. Karena itu, perlu mengubah paradigma agar sampah tak harus dibuang ke TPA.
“Sampah yang dibuang ke TPA itu idealnya merupakan residu setelah diolah masyarakat. Dengan begitu, maka upaya ini bisa meringankan beban TPA yang kapasitasnya makin terbatas,” ucapnya.
Baca Juga:Kota Sukabumi Terima Penghargaan UHC Award 2024Kebakaran Lahan Relatif Minim *Hanya Terjadi 1 Kali Selama Kemarau
Selain pengolahan di tingkat masyarakat, kata Asep, DLH Kota Sukabumi juga menggiatkan partisipasi lingkungan pendidikan. Artinya, DLH ingin mengembalikan semangat sekolah Adiwiyata yang gaungnya meredup pascapandemi covid-19.
“Kami harapkan tahun ini jadi awal bangkitnya kembali semangat memperbaiki tata kelola sampah yang sejak lama telah dirintis sekolah-sekolah berstatus Adiwiyata,” ungkap dia.Pemkot Sukabumi menaruh harapan lingkungan pendidikan terutama di sekolah bisa mengurangi kebiasaan buruk memproduksi sampah. Di Kota Sukabumi terdapat 50 sekolah yang sudah menyandang status Adiwiyata mandiri, nasional, provinsi, dan kota.
“Ke depan kita akan menggalakkan lagi bank sampah di tingkat kelurahan dan sekolah. Di sekolah misalnya, nanti bisa memilah sampah dan disetorkan ke DLH. Nanti sampah yang punya nilai jual tentu ada nilai sharing-nya,” pungkas dia. (ist)