Pelajar Belajar Lesehan di Lantai *Ruang Kelas Terancam Ambruk

Ist
LESEHAN: Puluhan pelajar kelas V SDN Ciaripin Desa Munjul Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi belajar dengan cara lesehan di pangung sekolah karena ruang kelas mereka rusak.
0 Komentar

CIAMBAR – Puluhan pelajar kelas V SDN Ciaripin Desa Munjul Kecamatan Ciambar Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terpaksa harus mengikuti proses belajar mengajar dengan cara lesehan di lantai panggung sekolah.

“Jumlah pelajar kelas V ada 40 orang, mereka terpaksa belajar di luar kelas, tepatnya di panggung sekolah, karena ruang kelas yang ada terancam ambruk, ditambah kursi dan mejanya juga sudah keropos dan tidak layak pakai,” kata Kepala SDN Ciaripin, Ismat, di Sukabumi, belum lama ini.

Menurut Ismat, sudah tiga pekan pelajar kelas V belajar di panggung sekolah yang berada di Kecamatan Ciambar ini. Dengan kondisi seperti ini anak-anak sulit untuk berkonsentrasi karena belajar di panggung yang terbuka.

Baca Juga:Pengawasan Pilkada Tanggung Jawab Semua Unsur MasyarakatKPU Segera Verifikasi Berkas Dokumen Persyaratan Bapaslon

Pihaknya terpaksa memindahkan sementara anak didiknya itu ke panggung sekolah guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, karena ruang kelas yang ada bisa dikatakan sudah tidak layak pakai.

Menurut dia, kerusakan ruang kelas V pada bagian lantai, kusen dan kaca. Belum lagi rangka atap bangunan sudah banyak yang lapuk sehingga dikhawatirkan roboh.Namun, untuk kursi dan meja pihaknya sudah memesan dan diharapkan bisa segera selesai dan digunakan agar mereka tidak lagi harus belajar dengan cara lesehan.

Ia menyebut pernah mengajukan perbaikan sarana sekolah dan hasilnya pada 2023 terealisasi untuk ruang kelas IV.

Pada tahun ini ia kembali mengajukan perbaikan kelas dan berbagai kebutuhan sekolah lainnya meliputi kamar kecil siswa, perpustakaan dan ruang laboratorium, yang diharapkan bisa segera terealisasi.

“Namun yang paling penting dan mendesak saat ini adalah perbaikan kelas. Sementara untuk meja dan kursi sudah dipesan dan segera datang, tetapi kemungkinan ruang kelas V tidak serta merta digunakan karena bagian lantainya pun sudah hancur,” tambahnya. (ant)

0 Komentar