Pj Gubernur Tinjau Lokasi Terdampak Cuaca Ekstrem, Minta Warga Waspada dengan Potensi Curah Hujan Tinggi

Ist
CEK LOKASI: Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengecek lokasi terdampak cuaca ekstrem di Kota Sukabumi. Salah satu titik yang cukup parah berada di Kelurahan Cikondang.
0 Komentar

CITAMIANG,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pemprov Jabar mengatensi bencana akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Sukabumi, Selasa (5/11). Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meninjau langsung sejumlah lokasi terdampak bencana di wilayah tersebut, kemarin (6/11).

Bey menuturkan, dari hasil peninjauan, dampak kerusakan akibat bencana di Kota Sukabumi terbilang cukup parah. Pascabencana, kata Bey, saat ini tengah dilakukan penanganan melibatkan unsur pemerintah dengan masyarakat.

“Kedatangan ke Kota Sukabumi untuk melihat dampak cuaca ekstrem yang terjadi kemarin (Selasa). Memang tampaknya lumayan berat bagi masyarakat,” kata Bey kepada wartawan saat meninjau lokasi terdampak bencana di Kelurahan Cikondang Kecamatan Citamiang, kemarin.

Baca Juga:Setukpa Lemdiklat Polri Bagikan Bantuan di 4 KelurahanPegawai ATR BPN Kota dan Kabupaten Sukabumi Dites Urine

Bey mengingatkan dengan potensi curah hujan tinggi ke depan. Sebab, berdasarkan perkiraan BMKG, curah hujan tinggi berlangsung sejak Oktober 2024 hingga April 2025. “Mohon berhati-hati,” ujarnya.

Berbagai dampak kerusakan tengah diasesmen Pemkot Sukabumi melalui BPBD setempat. Berbagai perangkat daerah terkait di Pemkot Sukabumi turut menangani pascabencana.

“Dinsos juga hadir. Dapur umum nanti ada,” terangnya.Untuk kebutuhan yang diperlukan, kata Bey, masih dalam proses identifikasi. Tapi yang pasti, melihat kondisi ini kebutuhan yang diperlukan meliputi sandang, pangan, dan papan.

“Kalau untuk penggantian kerusakan (bangunan rumah), nanti kita koordinasikan dengan BNPB. Tapi harus melihat dulu status tanggap darurat atau tidak. Kalau dari BPBD Kota Sukabumi perbaikannya bersifat kedaruratan,” sebutnya.

Tak dipungkiri, penyebab bencana hidrometeorologi di Kota Sukabumi dipicu intensitas curah hujan yang sangat tinggi. Kondisi serupa terjadi di Kabupaten Bandung.

“Kali ini memang sangat parah. Di Kabupaten Bandung pada 2005 juga pernah terjadi bencana parah. Tapi yang sekarang cukup parah,” tuturnya.

Hal lain yang jadi perhatian Bey yaitu sampah. Dia mendapati cukup banyak tumpukan sampah yang bisa jadi memicu sumbatan saluran air saat debit meningkat.

Baca Juga:Anak Muda Dilatih Public Speaking di Kota SukabumiTim Gabungan Sidak Lapas, Pastikan Petugas dan WBP Terbebas dari Narkoba dan Kepemilikan Benda Terlarang

“Kami mengimbau masyarakat jangan membuang sampah sembarangan. Terus kemudian, ini yang harus jadi perhatian, jangan ada bangunan di garis sempadan sungai. Ke depan, membangun rumah juga harus disesuaikan aturan. Pemerintah daerah juga harus lebih tertib memberikan izin,” kata dia.Pemprov Jabar menetapkan status siaga darurat menghadapi potensi curah hujan tinggi. (ndi)

0 Komentar