SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Mohamad Hasan Asari, memimpin rapat koordinasi penyusunan laporan evaluasi kinerja Pj Wali Kota Sukabumi untuk triwulan I periode kedua. Fokus utama dititikberatkan kepada percepatan penurunan stunting.
Agenda ini bertujuan memperkuat sinergi antarinstansi untuk memastikan efektivitas alokasi anggaran dan pelaksanaan program yang terintegrasi. Rapat ini menjadi forum strategis untuk mengevaluasi dan menyelaraskan indikator serta sub-kegiatan yang terkait dengan penanganan stunting di tingkat kecamatan.
Beberapa upaya penting yang dibahas mencakup: pertama, intervensi langsung dilakukan melalui sinergi antara Posyandu dan instansi terkait, dengan fokus pada pemantauan pertumbuhan balita.
Baca Juga:Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemkot Sukabumi Gelar Pasar MurahLawan Peredaran Rokok Ilegal, Pemkot Sukabumi Gaet Partisipasi Masyarakat
Kedua, konsultasi dan pengawasan terhadap aktivitas Posyandu terus diperkuat untuk memastikan pelaksanaan program berjalan optimal. Dan ketiga, pemerintah mendorong pelatihan berkelanjutan bagi kader di desa atau kelurahan guna meningkatkan kapasitas mereka dalam menangani stunting.
Tiga fokus utama yang dirancang untuk mempercepat penurunan stunting mencakup penetapan sembilan kelurahan sebagai lokus stunting untuk 2025, termasuk Nanggeleng, Cisarua, dan Nyomplong. Selanjutnya penerapan program sensitif dan spesifik seperti skrining anemia, pemberian tablet tambah darah (TTD), serta tata laksana gizi buruk. Kemudianmemprioritaskan intervensi bagi kelompok 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Melalui kolaborasi lintas sektor, Pemerintah Kota Sukabumi telah menunjukkan hasil nyata dalam upaya melawan stunting. Selama dua tahun berturut-turut, kota ini berhasil menerima Dana Insentif Fiskal (DIF) berkat delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting.
Subkegiatan yang dirancang sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Bina Bangda No. 400.5.4/0335/Bangda menjadi panduan utama dalam perencanaan dan pelaksanaan program. Setiap indikator dan anggaran terkait telah ditandai (tagging) untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan kinerja.
Melalui langkah-langkah strategis ini, Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen menjadikan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas utama pembangunan manusia. Kolaborasi yang kuat antarinstansi, dukungan kader, dan pelibatan masyarakat diyakini dapat mempercepat pencapaian target stunting di bawah 14 persen pada 2025.
Langkah ini bukan sekadar untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak Sukabumi, tetapi juga untuk meletakkan fondasi masa depan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. (ist)