Tidak jarang, iklan dari game dan aplikasi ini menyajikan janji-janji manis yang terlihat menggiurkan. Iklan-iklan ini memberikan kesan bahwa kalian bisa mendapatkan uang secara instan, padahal kenyataannya seperti yang sudah terbukti sebelumnya, “kayak instan” itu tidak pernah ada.
Setelah membaca artikel-artikel dan melihat langsung bagaimana cara kerja permainan dan aplikasi ini, saya menemukan bahwa faktanya tidak seperti yang dijanjikan. Saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang hal ini di chapter berikutnya.
Cara Aplikasi Penghasil Uang Membodohi Pengguna
Mari kita bahas sisi gelap dari aplikasi dan game-game aneh ini. Faktanya, keduanya sama-sama membodohi kalian, apakah uang yang dijanjikan asli atau tidak, apakah mereka jujur atau menipu.
Baca Juga:Indonesia jadi Negara Paling Religius di Dunia Tapi 'Nakal'Film Horor Aplikasi Iblis Garapan Dimas Anggara Siap Tayang di Bioskop
Memang ada beberapa aplikasi dan game yang benar-benar memberikan uang, namun jika kalian berpikir bisa mendapatkan ratusan ribu atau bahkan jutaan rupiah dari aplikasi-aplikasi receh ini, kalian salah.
Nyatanya, untuk menonton iklan atau bermain game-game tersebut, kalian hanya dibayar recehan, yang biasanya bernilai 0,01 dolar atau sekitar Rp 100-an saja. Untuk mendapatkan uang sebesar itu, kalian harus menghabiskan waktu yang cukup banyak, seperti menonton banyak iklan atau memainkan banyak tahap dalam game selama setengah jam atau lebih.
Artinya, dalam satu jam, kalian hanya bisa menghasilkan uang recehan. Selain itu, umumnya, sistem pembayaran hanya memungkinkan penarikan jika nominal tertentu telah tercapai, sehingga janji “uang instan” yang ditawarkan iklan menjadi tidak realistis.
Untuk mendapatkan recehan saja, kalian harus menghabiskan berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Di sisi lain, para pengembang aplikasi justru semakin untung karena banyaknya waktu yang kalian korbankan untuk menonton iklan atau bermain game yang tentunya juga dipenuhi iklan.
Bahkan jika ada aplikasi yang menjanjikan tanpa iklan, kalian tetap harus berlangganan premium untuk menikmati pengalaman tersebut, dan itu pun tidak sebanding dengan uang yang kalian keluarkan.
Pada akhirnya, kalian malah rugi karena harus mengeluarkan uang untuk berlangganan, sementara pengembang aplikasi dan game justru meraup untung besar. Kesimpulannya, kalian justru menjadi budak bagi orang-orang di balik aplikasi tersebut.