SUKABUMI EKSPRES – Kali ini, kita akan membahas beberapa teori gila tentang multiverse yang mungkin akan membuat kamu berpikir dua kali tentang realitas yang kita jalani. Siap untuk menyelam ke dalam “lubang kelinci” kosmik? Kita akan menjelajahi kemungkinan bahwa alam semesta kita hanyalah satu dari sekian banyak alam semesta lainnya.
Pertanyaannya, Apakah kita sebenarnya hidup dalam sebuah simulasi? Dan mungkinkah alam semesta itu sendiri merupakan entitas hidup?
Bersiaplah, karena terori alam semesta yang akan kita bahas ini bisa membuka pola pikir bahkan caramu dalam memandang dunia.
Baca Juga:7 Daftar Ponsel yang Akan Laris Manis Jelang Lebaran 2025, Siapkan Uang THR-muMenguak Penipuan di Aplikasi WPP dengan Top Up Sebagai Pancingan
1. Teori Simulasi
Teori pertama yang akan kita bahas akan membuat kalian mempertanyakan sifat dasar realitas. Ini adalah pertanyaan yang telah memikat para filsuf, ilmuwan, dan bahkan penulis fiksi ilmiah selama bertahun-tahun. Kita berbicara tentang teori simulasi—sebuah konsep yang mengusulkan bahwa seluruh alam semesta kita mungkin tidak lebih dari simulasi komputer yang sangat canggih.
Bayangkan ini: apa yang kita anggap sebagai alam semesta sebenarnya hanyalah sebuah program komputer super kompleks, diciptakan oleh peradaban yang jauh lebih maju daripada kita. Mereka mungkin menciptakan simulasi ini untuk mempelajari sejarah mereka sendiri, atau sekadar untuk hiburan. Kedengarannya seperti fiksi ilmiah, bukan? Tapi faktanya, beberapa ilmuwan dan filsuf terkemuka menganggap ini sebagai kemungkinan yang serius.
Ada beberapa hal aneh tentang alam semesta kita yang membuat teori ini cukup menarik. Misalnya, hukum-hukum fisika yang tampaknya sangat “cocok” untuk mendukung kehidupan. Lalu ada paradoks Fermi—pertanyaan mengapa, jika alam semesta ini sangat luas dan berisi miliaran galaksi, kita belum menemukan tanda-tanda kehidupan cerdas lainnya. Apakah kita memang sendirian? Atau… mungkinkah kita hidup dalam simulasi yang sengaja dirancang untuk mengisolasi kita dari peradaban lain?
Teori simulasi menyarankan bahwa bisa jadi peradaban lain belum “dirender” dalam simulasi kita, atau kita memang sengaja dikondisikan untuk merasa sendirian.
Lalu, kita masuk ke dunia fisika kuantum, yang menambah lapisan misteri lainnya. Ini adalah wilayah di mana partikel-partikel subatomik tampak berperilaku berbeda saat diamati—seolah-olah mereka “menunggu” untuk dirender, seperti objek dalam video game. Fenomena aneh ini membuat banyak orang bertanya-tanya: apakah realitas kita benar-benar nyata, atau hanya ilusi?