Pemkot Sukabumi Audiensi ke Kemenekraf

Istimewa
SIMBOLIS: Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana secara simbolis menyerahkan bantuan beras CPP kepada keluarga penerima manfaat di Kelurahan Sukakarya Kecamatan Warudoyong.
0 Komentar

JAKARTA,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Kota Sukabumi beraudiensi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Selasa (22/7). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kemenparekraf Jakarta itu diikuti Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki didampingi Wakil Wali Kota Bobby Maulana bersama Anggota DPR RI Dapil IV Jawa Barat serta Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Sukabumi, Tejo Condro Nugroho.

Dalam pertemuan tersebut, Kota Sukabumi tercatat sebagai daerah ke-80 yang menjalin sinergi langsung dengan Kemenparekraf. Tujuan utama audiensi ini adalah membangun kolaborasi untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif (ekraf) sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan ekonomi kreatif telah menjadi bagian integral dari Asta Cita atau visi pembangunan nasional. “Sektor ini kini ditetapkan sebagai The New Engine of Growth, atau mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. Dulu daerah maju karena padat modal dan industri besar. Sekarang, daerah seperti Sukabumi bisa tumbuh lewat kekuatan informasi, kreativitas, dan karya,” jelas Menteri.

Baca Juga:Kontingen Fornas VII Kota Sukabumi Dilepas ke NTBKominfo Kota Sukabumi Harus Jadi Garda Terdepan Hadapi Ancaman Siber

Ia menekankan bahwa penguatan sektor ekraf harus dimulai dari daerah dengan cara yang efisien, kolaboratif, dan berbasis data. Pemerintah pusat, lanjutnya, siap mendukung melalui berbagai program seperti akselerasi, inkubasi usaha kreatif, pelatihan, serta penyediaan infrastruktur digital.

Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, dalam audiensi tersebut menyampaikan bahwa kekuatan utama Kota Sukabumi terletak pada sektor kreatif. “Kami tidak memiliki industri besar atau destinasi wisata unggulan. Tapi kami memiliki kekuatan komunitas—dari kreator digital, pelaku UMKM, hingga lembaga seperti Kaligrafi Lemka yang telah tumbuh menjadi contoh ekonomi berbasis budaya,” ungkapnya.

Dia memaparkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor ekonomi kreatif meningkat signifikan, bahkan mencapai kenaikan 50 persen dalam lima bulan terakhir. Fakta ini menjadi sinyal kuat bahwa ekraf harus terus didorong sebagai pilar ekonomi daerah.

“Ini bukan hanya soal karya, tapi juga bagaimana membangun ekosistem. Audiensi ini menjadi langkah awal membangun sistem yang kokoh, inklusif, dan berbasis komunitas. Kita ingin menjadikan kreativitas sebagai tulang punggung pembangunan Kota Sukabumi,” ujar Ayep Zaki.

0 Komentar