Dorong Kenaikan PAD Lewat Pelatihan Pengolahan Hasil Peternakan

Ist
DOKPIM/PEMKOT SUKABUMI PELATIHAN: Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana menghadiri sekaligus membuka kegiatan pelatihan pengolahan hasil peternakan abon daging sapi dan ayam yang digelar di Kawasan Agribisnis Cikundul.
0 Komentar

LEMBURSITU – Upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus digenjot Pemerintah Kota Sukabumi melalui penguatan daya saing pelaku UMKM, khususnya di sektor pangan dan peternakan. Strategi ini menjadi semakin penting mengingat pada tahun 2026 mendatang Kota Sukabumi mengalami pemangkasan anggaran sebesar Rp159 miliar, sehingga kemandirian fiskal perlu dikejar melalui penguatan ekonomi lokal.

Salah satu langkah konkret dilakukan melalui Pelatihan Pengolahan Hasil Peternakan (Abon Daging Sapi dan Ayam) yang digelar di Kawasan Agribisnis Cikundul, Lembursitu, kemarin (24/11).

Pelatihan ini merupakan kegiatan kedua setelah sebelumnya dilaksanakan pelatihan pembuatan yogurt. Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti kegiatan yang menghadirkan narasumber dari Balai Besar Pengolahan Daging Hewan.

Baca Juga:Kementan Optimalkan LTT di SukabumiEmpat Rumah Terdampak Pergerakan Tanah, 2 Rusak Berat dan 2 Rusak Sedang

“Tujuannya agar UMKM ini naik kelas dan bisa memproduksi abon sendiri, bukan lagi mengambil produk orang lain,” ujar Rifki selaku panitia.

Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan pentingnya memperkuat kapasitas pelaku usaha sebagai bagian dari strategi meningkatkan PAD. Ia memaparkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat mencapai Rp2.800 triliun, sementara Kota Sukabumi berada di angka Rp15,3 triliun dengan pendapatan per kapita sekitar Rp20 juta pada tahun 2024.

“Selama ini pembangunan fisik kita masih mengandalkan anggaran pusat dan provinsi. Tahun depan kita harus mulai membangun kemandirian fiskal karena APBD dipangkas Rp159 miliar. Dengan melihat potensi PDRB, peningkatan PAD semestinya bisa diimplementasikan,” tegasnya.

Bobby menekankan bahwa salah satu sumber pertumbuhan PAD berasal dari ekonomi akar rumput, termasuk sektor pangan dan peternakan yang menjadi kekuatan besar di Kota Sukabumi.

Dia juga mendorong para peserta untuk memanfaatkan era digital dalam pemasaran produk. “Ikuti zaman atau tertinggal. Manfaatkan platform digital, ciptakan jenama/branding produk, dan kemas produk agar dikenal masyarakat. Transformasi digital itu keharusan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bobby menyampaikan bahwa pengolahan hasil ternak seperti abon adalah peluang besar karena memiliki nilai tambah tinggi, daya simpan lama, dan pasar yang luas.Ia berharap para peserta mampu mengembangkan usaha rumahan menjadi bisnis kuliner yang berkelanjutan. “Pemkot akan terus memberikan pendampingan, pelatihan lanjutan, dan dukungan akses permodalan agar UMKM bisa tumbuh dan berkembang,” tambahnya.

0 Komentar