SUKABUMI – Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VI Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Barat resmi ditutup pada Rabu (3/12)dengan capaian membanggakan bagi Kota Sukabumi. Tiga peserta dari Kota Sukabumi berhasil masuk dalam 10 besar lulusan terbaik, bahkan dua di antaranya menempati peringkat pertama dan kedua.
Kegiatan PKA berlangsung sejak 10 Agustus-3 Desember 2025 itu diikuti peserta dari Kabupaten Deli Serdang, Purwakarta, Cianjur, Bandung Barat, serta Kota Sukabumi. Pada penghujung kegiatan, para peserta diwajibkan memaparkan Seminar Aksi Perubahan Inovatif, sebagai salah satu komponen utama penilaian kelulusan.
Penutupan kegiatan dan pengumuman hasil kelulusan disampaikan Staf Ahli Gubernur Provinsi Jawa Barat, Lucy Lesminingwati didampingi Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial BPSDM Jabar, Asep Saepulloh.
Baca Juga:Tembok Pagar SMA Negeri 1 Cisolok Ambruk Akibat Diguyur Hujan DerasCurah Hujan Tinggi, Hektaran Sawah di Kebonmanggu Terendam Banjir
Peserta dari Kota Sukabumi Rita Handayani dan dr Wiwi Edhi Yulaviani keluar sebagai peringkat 1 dan 2 terbaik. Sementara Ratna Hermayanti, juga mencatatkan prestasi sebagai bagian dari 10 besar lulusan terbaik.
Prestasi ini menunjukkan kualitas dan kesiapan ASN Kota Sukabumi dalam menghadapi tantangan birokrasi modern yang menuntut inovasi, kreativitas, serta kepemimpinan adaptif.
Asep Saepulloh menegaskan, PKA dirancang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan para pejabat administrator. Melalui kurikulum yang menekankan inovasi, akuntabilitas, dan manajerial adaptif, program ini menjadi pondasi penting bagi peningkatan kualitas pelayanan publik di daerah.
“PKA dapat memperkuat kepemimpinan yang kredibel, akuntabel, adaptif, dan inovatif bagi para pejabat administrator dalam mengemban amanah jabatan serta meningkatkan kualitas pelayanan publik,” ujar Asep, kemarin (4/12).
Raihan dua besar terbaik sekaligus tiga nama dalam jajaran 10 besar lulusan terbaik menempatkan Kota Sukabumi sebagai daerah yang mampu menunjukkan kualitas SDM aparatur di tingkat provinsi. Prestasi ini sekaligus menjadi motivasi bagi pemerintah daerah untuk terus mendorong pengembangan kompetensi ASN yang lebih sistematis, berkelanjutan, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat. (mg5)