Antarkan Langsung Bantuan, Wali Kota Sukabumi dan Forkopimda Motivasi Pasien Isoman

Antarkan Langsung Bantuan, Wali Kota Sukabumi dan Forkopimda Motivasi Pasien Isoman
MENYAPA: Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menyapa warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Pada kesempatan itu Fahmi menyerahkan bantuan paket sembako.
0 Komentar

BALAIKOTA – Pemkot dan unsur Forkopimda Kota Sukabumi memberikan perhatian kepada warga yang tengah menjalani isolasi mandiri karena terpapar covid-19. Bentuk perhatiannya diberikan dengan cara menyambangi mereka sekaligus memberikan bantuan berupa paket sembako, Sabtu (24/7).

Turut serta pada kegiatan tersebut Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni, Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo, serta didampingi liaison officer (LO) Pemprov Jabar Daddy Iskandar yang melakukan supervisi atau pendampingan bagi pelaksanaan penanganan Covid-19 di daerah.

“Kami bersama dengan Forkopimda Kota Sukabumi dan LO Provinsi Jabar memberikan bantuan dukungan kepada warga isolasi mandiri,” ujar Fahmi.

Baca Juga:Pemkot Sukabumi Vaksinasi Warga dengan Jemput BolaPPKM Level IV Berlalu, Pemkot Sukabumi Tunggu Hasil Evaluasi

Targetnya, warga yang tengah mengisolasi diri dapat dengan tenang melaksanakan isolasi mandiri dan terpenuhi kebutuhannya. Fahmi juga menititipkan pesan kepada warga lainnya untuk menjaga warga yang sedang isolasi mandiri agar jangan dijauhi. “Harus diberikan dukungan dan motivasi agar mereka kembali sembuh,” tegasnya.

Sapa warga yang isolasi mandiri itu dilakukan dengan konvoi menggunakan sepeda motor. Titik yang disambangi berada di Kecamatan Cibeureum, Baros, Gunungpuyuh dan Warudoyong. Wilayah ini dipilih dikarenakan jumlah warga yang isolasi cukup tinggi.”Kami bertugas melakukan supervisi atau pendampingan bagi pelaksanaan penanganan covid-19 di daerah,” ujar LO Pemprov Jabar, Daddy Iskandar.

Daddy menilai upaya penanganan covid-19 di Kota Sukabumi sudah cukup bagus. Terlihat dari penanganan di rumah sakit dan kesiapan oksigen tidak terlalu mengkhawatirkan. “Sebenarnya pemantauaan rutin dilakukan secara virtual setiap hari untuk laporan tiga hari sekali,” ujar Daddy.

Misalnya terkait perkembangan vaksin dan ketersediaan oksigen dengan berkomunikasi bersama Satgas, Dinas Kesehatan, dan Bagian Ekonomi. Menurut Daddy, daerah mengetahui terhadap kebijakan provinsi dan hasil pematauan untuk evaluasi agar diitindaklanjuti wali kota ataupun bupati. (rls)

0 Komentar