DUBAI – Memasuki bulan kedua Expo 2020 Dubai, Indonesia kembali menunjukkan kekuatan bangsa di ranah ekonomi digital yang diharapkan mampu meningkatkan daya tarik dunia untuk berinvestasi, menjalin hubungan dagang, dan berkunjung ke Indonesia.
“Indonesia siap menjadi pasar digital paling menjanjikan di Asia Tenggara. Hal ini didukung oleh upaya berkelanjutan dari berbagai sektor industri di tanah air untuk memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Pertama, dengan sumber daya, bakat, dan kekuatan teknologi yang melimpah, Indonesia dengan cepat menjadi bagian penting dari rantai pasokan global.
Baca Juga:Gerombolan Geng Motor Serang Warga Citamiang SukabumiRedham Center Santuni Yatim Piatu di Pontren Hayaus Sunnah
Di sektor perdagangan, Indonesia memperkuat kapabilitas untuk memproduksi berbagai komoditas penting, seperti baja, nikel, dan tembaga. Indonesia juga semakin meningkatkan upaya digitalisasi dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) di tanah air, sehingga lebih banyak berkontribusi pada ekspor nasional.
Kedua, upaya berkelanjutan Indonesia untuk menumbuhkan ekosistem digital juga sejalan dengan visi bangsa membangun sistem ekonomi sirkular. Pada 2045, Indonesia bertujuan untuk menjadi negara maju dengan sistem ekonomi yang menjaga nilai produk, bahan baku, dan sumber daya secara maksimal.
Mendag Lutfi meyakini, Indonesia akan menjadi pasar yang menjanjikan bagi investasi asing, dengan upaya berkelanjutan pemerintah untuk mempercepat perdagangan dan pariwisata, serta pertumbuhan eksponensial ekonomi digital dan sirkular Indonesia.
“Pandemi COVID-19 memaksa jutaan masyarakat Indonesia untuk mengalihkan komunikasi dan aktivitas sosial mereka ke ranah online, dan kita telah menyaksikan perkembangan pesat pertumbuhan ekonomi digital. Sejak 2015, Gross Merchandise Value (GMV) dalam ekonomi digital telah tumbuh lebih dari 40 persen setiap tahun. Tren pertumbuhan ini semakin meningkat setelah pandemi menjadi 42 persen pada April 2020. Angka-angka ini menunjukkan bahwa Indonesia muncul sebagai pasar digital paling menjanjikan di Asia Tenggara setidaknya pada tahun 2025,” kata Lutfi dalam wawancara media di Dubai, Uni Emirat Arab (5/11).
Berdasarkan angka tersebut, Mendag Lutfi menjelaskan, GMV dalam ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan mencapai USD 130 miliar. Tingkat pertumbuhan ini berada di atas negara-negara lain di Asia Tenggara.
Selain itu, Mendag Lutfi mengatakan, perkembangan ekonomi digital Indonesia saat ini tidak terlepas dari growth enabler bangsa, seperti PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (GoTo) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), yang telah membangun fondasi ekonomi digital Indonesia.