SUKABUMI – Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki dan Menteri Agraria dan Tata Ruang RI Sofyan Djalil bersinergi membantu meningkatkan penghasilan petani Sukabumi dengan mengembangkan tanaman unggulan berkualitas ekspor.
“Salah satu tanaman unggulan berkualitas ekspor yang kami kembangkan di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini adalah Pisang Cavendish,” kata Teten di sela penanaman perdana bibit Pisang Cavendish di Kecamatan Warungkuara, Selasa.
Dipilihnya tanaman ini karena mempunyai nilai yang tinggi, cocok dengan lahan pertanian di daerah tersebut dan tingginya permintaan ekspor, sehingga diharapkan bisa menambah pendapatan atau penghasilan petani khususnya di Kecamatan Warungkiara.
Baca Juga:MTQ Ajang Unjuk Kemampuan Para Tahfiz AlquranKecelakaan Tunggal Seorang Perawat RS Bunut Tabrak Pagar Tembok Hotel
Menurutnya, pihaknya bersinergi dengan Menteri ATR RI dalam rangka bersinergi untuk mengkonsolidasikan penerima program redistribusi lahan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) untuk usaha produktif ke dalam wadah koperasi.
Selain itu, pihaknya juga menggandeng korporasi PT Great Giant Pineapple (GGP) sebagai penjamin untuk mempermudah petani meningkatkan pendapatannya. Kemudian, dalam upaya memperkuat sektor pangan nasional ini, pihaknya mengkonsolidasikan para petani ke dalam wadah koperasi.
Lebih lanjut, petani akan sulit berkembang jika bertani secara individu, namun jika bergabung dalam wadah komperasi maka produknya pun akan lebih mudah diterima pasar, selalu ada pengembangan keahlian dan bisa berdaya saing.
“Korporatisasi pangan akan sulit terbangun bila petani berlahan sempit bekerja secara individu tentu tidak efisien dan produknya tidak kompetitif, serta tidak memiliki daya saing maka dari itu kita bangun model bisnisnya di mana para petani bergabung ke dalam koperasi sebagai agregator sekaligus offtaker pertama dari produk petani, kemudian, koperasi terhubung dengan korporasi,” tambah Teten.
Ide awal mengembangkan Pisang Cavendish di Kecamatan Warungkiara berawal, saat Teten melakukan kunjungan kerja ke kampung pisang di Tenggamus, Lampung yang awalnya hanya seluas 10 hektare sekarang sudah berkembang hampir 400 hektare yang dikelola sekitar 800 petani.
Untuk itu ia pun ingin mengembangkan tanaman berkualitas ekspor ini di Kabupaten Sukabumi dengan menggandeng Kementerian ATR. Tidak hanya sebatas pengembangan tanaman saja, tetapi beserta model bisnisnya sehingga menjamin harga dan pasar.