Segera Normalisasi Sungai Cisuda! Pemicu Banjir Bandang di Kota Sukabumi

Pemicu Banjir Bandang
EVAKUASI: Petugas gabungan dari berbagai elemen mulai membersihkan material sisa banjir bandang yang menerjang Kota Sukabumi. Direncanakan, usai pembersihan material akan dilanjutkan dengan normalisasi aliran Sungai Cisuda. ( FOTO : ISTIMEWA )
0 Komentar

BAROS – Aliran Sungai Cisuda di Kota Sukabumi segera dinormalisasi. Keberadaannya menjadi pemicu banjir bandang hingga memporak-porandakan sejumlah titik di Kota Sukabumi, terutama di Kelurahan Jayaraksa Kecamatan Baros, saat cuaca ekstrem, Kamis (17/2).

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardhani, mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Sukabumi serta Balai Pengelola Sumber Daya Air Provinsi Jabar. Dalam waktu dekat berbagai elemen teknis akan menormalisasi aliran Sungai Cisuda.

“Eksekusi secepatnya. Kami akan melaksanakan normalisasi berupa pengerukan dan pembersihan Sungai Cisuda,” kata Imran, kemarin (21/2).

Baca Juga:Perlengkapan Bayi Dibutuhkan Warga Terdampak BanjirJangan Ada Aksi Borong Minyak Goreng, Warga Diimbau Lebih Bijak Membeli Minyak Goreng

Imran menuturkan intensitas curah hujan hingga saat ini masih cukup tinggi. Diprediksi, puncak musim hujan akan terjadi pada Februari.

“Untuk potensi, semuanya khusus di wilayah Kota Sukabumi ada kerawanan. Semuanya harus diantisipasi karena memang curah hujan masih cukup tinggi. Prediksi, puncak curah hujan pada Februari ini,” tuturnya.

Bencana di Kota Sukabumi mendapat perhatian dari Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta elemen lainnya. Mereka meninjau lokasi sekaligus memberikan bantuan penanganan selama masa tanggap darurat.

Sementara itu, sebelum dinormalisasi, petugas gabungan mulai mengangkut material yang terbawa banjir bandang, kemarin (21/2). Evakuasi material dampak banjir seperti puing-puing bangunan dan peralatan rumah tangga yang rusak diangkut menggunakan truk sampah melibatkan tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH), BPBD, kepolisian, TNI, relawan, dan unsur lainnya. “Hari ini (kemarin) material dan sampah dampak banjir mulai diangkut,” ucap Imran.

Imran mengungkapkan, bencana banjir yang terjadi Kamis (17/2) terjadi karena curah hujan yang tinggi selama kurang lebih empat jam. Debit air sungai tidak tertampung hingga akhirnya meluap.

Berdasarkan catatan, bencana terjadi di 25 kelurahan di tujuh kecamatan Kota Sukabumi. Total warga terdampak bencana mencapai sebanyak 4.070 kepala keluarga yang terdiri dari 12.567 jiwa.

Rumah warga yang terdampak bencana sebanyak 3.753 unit. Rinciannya, rumah rusak ringan sebanyak 3.493 unit, rumah rusak sedang sebanyak 173 unit, dan rumah rusak berat sebanyak 87 unit. Selain rumah warga, bencana juga merusak sarana dan fasilitas umum yakni 5 unit tempat ibadah dengan rincian 2 unit rusak ringan, 2 unit rusak sedang, dan 1 unit rusak berat. Kemudian sarana pendidikan sebanyak 4 unit dengan rincian 1 rusak ringan, 1 unit rusak sedang, dan 2 unit rusak berat. Sementara 1 unit sarana kesehatan mengalami rusak berat. (ist/job3)

0 Komentar