Diduga Membuat Konten, Video Aksi Tawuran Pelajar di Rel Kereta Api Cisaat Sukabumi

Diduga Membuat Konten, Video Aksi Tawuran Pelajar di Rel Kereta Api Cisaat Sukabumi
0 Komentar

SUKABUMI – Media sosial kembali dihebohkan dengan sebuah video aksi tawuran antar pelajar di perlintasan rel kereta api Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Selasa (31/5). Video aksi tawuran yang berdurasi 22 detik itu, terlihat belasan pelajar itu saling serang dari kedua arah, timur, dan barat di tengah perlintasan rel kereta api.

Dalam video aksi tawuran itu disajikan dengan soundtrack lagu remix Alan Walker berjudul Lily. Bahkan, pada detik 15 terlihat seorang lainnya yang juga mengangkat handphone dengan posisi layar hp landscape, seolah insiden tersebut sengaja dibuat untuk menjadi konten.

Dalam video itu juga, para pelajar terlihat mengacungkan beberapa alat senjata tajam (Sajam) berbagai jenis. Berdasarkan dari video tersebut, salah satu pelajar tersebut mengeluarkan kata-kata ‘kadekan’ bacok. “Kata yang terulang beberapa kali dari ucapan salah seorang pria dibalik video tersebut”.

Baca Juga:Pintu Air Sungai jadi Fokus Pencarian Anak Ridwan KamilDiguyur Hujan, Sungai Cipalabuan Meluap Banjiri Pasar Malam di Palabuhanratu

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tawuran itu terjadi di Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Keterangan tersebut didapat berdasarkan simbol-simbol yang tertera di video dengan yang ditemui di lapangan, memiliki persamaan.

Lokasi tersebut juga ternyata cukup jauh dengan pemukiman warga. Hanya terdapat satu bangunan sekolah, itupun membelakangi lokasi kejadian. Adapun kondisi pada kanan dan kiri kawasan rel kereta api itu, hanya terlihat persawahan dan sebagian semak belukar, serta kolam ikan.

Peristiwa dalam video itu juga diperkuat dengan pengakuan salah seorang warga berinisial S (37) yang mengaku melihat kejadian tersebut. Ia mengungkapkan, aksiden tawuran antar pelajar SMP itu terjadi pada Selasa (31/5), sekitar pukul 16.30 WIB.

“Pas abis kereta lewat, satu dari arah wetan terus ti kulon. Jadi yang kelihatan mah paadu anak-anak SMP itu,” ujar S saat ditemui kepada wartawan, Rabu (1/6).

Ia menjelaskan, kumpulan anak SMP itu beberapa diantaranya membawa alat senjata, namun tidak sampai mengenai satu sama lain. “Iya pada bawa alat, celurit, gobang (pattimura), bedog, batu, dan gir,” jelasnya.

0 Komentar