Muraz Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Kepada Tokoh Masyarakat

Muraz Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Kepada Tokoh Masyarakat
SOSIALISASI : Anggota MPR RI, Mohamad Muraz menjadi narasumber Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diikuti tokoh masyarakat, pemuka agama, dan ketua RT serta RW se-Kecamatan Citamiang, di Jalan Letda T. Asmita Kelurahan Gedong Panjang, Kota Sukabumi, Minggu (5/6). ( FOTO : ISTIMEWA)
0 Komentar

SUKABUMI – Sebagai pengawal ideologi Pancasila, MPR merupakan lembaga yang akan selalu menjaga kelestarian Pancasila. Namun disamping itu, MPR juga mengemban tugas untuk memasyarakatkan nilai-nilai Pancasila sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang.

Hal itu disampaikan Anggota MPR RI, Mohamad Muraz saat menjadi narasumber Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diikuti tokoh masyarakat, pemuka agama, dan ketua RT serta RW se-Kecamatan Citamiang, di Jalan Letda T. Asmita Kelurahan Gedong Panjang, Kota Sukabumi, Minggu (5/6). “Empat pilar kebangsaan terdiri atas Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Muraz yang juga anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Demokrat.

Menurutnya, salah satu tugas sebagai anggota MPR sesuai dengan peraturan, yaitu mensosialisasikan terus tentang Empt Pilar ini. Karena ternyata di dalam negeri ini masih banyak masyarakat yang mungkin belum memahami secara baik tentang Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. “Empat pilar ini merupakan tiang utama berdiri kukuhnya Indonesia, dari masa lalu, masa kini, dan untuk masa depan,” tegas mantan Walikota Sukabumi periode 2013-2018 ini.

Baca Juga:Bina Generasi Muda Lestarikan Budaya SundaPolisi Sukabumi Kota Salurkan Bantuan Bagi Warga yang Membutuhkan

Politisi Demokrat ini juga mengingatkan masyarakat agar selalu menjalankan pilar-pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Keempat prinsip ini merupakan hal yang sangat penting agar ketahanan nasional kukuh dan kuat.

“Masyarakat harus memahami dan kembali kepada jati diri ideologi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Jangan sampai masyarakat mudah terprovokasi dengan isu tertentu oleh oknum-oknum tertentu. Baik yang sengaja maupun tidak yang bertujuan untuk membuat kegaduhan. Intinya saat ini banyak hoax tentang Pancasila, seolah-olah bertentangan dengan agama dan sebagainya. Itu yang harus dipahami oleh masyarakat dan kaum milenial sekarang,” tambah Muraz.

Lanjut dia, bagaimana kaitan Pancasila dengan agama, termasuk siapa perumus Pancasila ini, mereka harus paham bahwa perumus Pancasila itu bukan orang Nasionalis saja, bukan Pak Karno dan Bung Hatta saja, disitu juga banyak ulama dan tokoh salah satunya pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Wahid Hasjim dan termasuk dari Sukabumi KH Ahmad Sanusi. “Untuk memahami jati diri ideologi Pancasila adalah dengan belajar sejarah karena bisa memahami pembentukan, perumusan, dan disepakatinya Pancasila sebagai dasar negara,” pungkasnya. (Mg2)

0 Komentar