Korban Tawuran Alami Luka Bacok Nyaris Kena Paru-paru

Korban Tawuran Alami Luka Bacok
PROSES PEMULIHAN: Di Ruang Tulip RS Bhayangkara, FH, seorang pelajar yang menjadi korban tawuran menjalani perawatan dan penanganan intensif akibat luka bacok pada bagian punggung dan tangan. ( FOTO : ISTIMEWA )
0 Komentar

JL BHAYANGKARA – FH (16), seorang pelajar korban tawuran dengan pelajar lain di Kampung Cimuncang, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Senin (6/6), masih terkulai lemah di RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Polri. Pelajar asal Kecamatan Kebonpedes itu sedang menjalani masa pemulihan setelah dioperasi.

Dokter Spesialis Bedah RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Polri, Ferry Sudarsono, mengatakan kondisi korban saat ini  mulai berangsur stabil setelah menjalani operasi pada Senin malam. Namun korban harus dipasang selang di dada akibat luka bacok senjata tajam yang tembus sampai ke paru-paru.

“Pasien datang pada Senin sore. Jadi tindakannya habis magrib. Operasi kurang lebih 1-2 jam. Sekarang kondisinya stabil. Sudah enggak sesak,” ujar Ferry kepada wartawan, kemarin (8/6).

Baca Juga:Pelecehan Seksual Dominasi Aduan Kasus, Dialami Perempuan dan Anak di Kota SukabumiKBRI Bern Update Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz

Pasien mengalami luka di bagian punggung sebelah kanan dan tangan kanan. Pada bagian punggung, lukanya sekitar 10×3 sentimeter. “Sedangkan pada tangan sebelah kanan uratnya putus karena sabetan senjata tajam,” terangnya.

Kini pasien masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Polri. “Kalau kondisinya terus membaik  dua hari ke depan, kemungkinan sudah bisa diperbolehkan pulang,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, anggota Polsek Kebonpedes Polres Sukabumi Kota meningkatkan kegiatan patroli mencegah terjadinya potensi aksi tawuran antarpelajar. Patroli dilakukan dengan menyisir sejumlah lokasi yang dinilai rawan.

“Kami melaksanakan patroli ke sejumlah sekolah dan lokasi yang rawan digunakan tawuran antarpelajar,” kata Kapolsek Kebonpedes, Iptu Tommy Ganhani Jaya Sakti, kepada wartawan, kemarin (8/6).

Tommy menegaskan ke setiap sekolah bisa membantu pihak kepolisian mengantisipasi potensi terjadinya tawuran pelajar. Pencegahan bisa dilakukan dengan memantau siswa saat pulang sekolah.

“Kami akan membubarkan pelajar yang kedapatan nongkrong seusai pulang sekolah. Kami juga berikan edukasi dan imbauan agar mereka langsung pulang ke rumah masing-masing,” pungkasnya. (mg2)

0 Komentar