Bencana Hidrometeorologi di Sukabumi Terus Terjadi

Bencana Hidrometeorologi
JEBOL: Bencana longsor terjadi di Kampung Babakan Gobang RT 03/05, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Sabtu (25/6/), hingga mengakibatkan tiga rumah mengalami kerusakan. ( FOTO : ISTIMEWA )
0 Komentar

PALABUHANRATU – Hujan deras disertai angin kencang di sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi memicu terjadinya tanah longsor dan pohon tumbang. Akibatnya, enam unit bangunan rumah milik warga mengalami rusak berat.

Bencana longsor terjadi di Kampung Babakan Gobang RT 03/05, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Sabtu (25/6/). Tebing setinggi 8 meter dengan panjang 15 meter mengalami longsor. Sebanyak tiga unit rumah rusak berat.

“Bagian belakang tiga rumah jebol sehingga peralatan rumah tangga yang berada di dapur tergerus ke aliran sungai yang berada tepat di bawah tebing,” kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Ciambar Dedi Supianto kepada wartawan, Sabtu (25/6).
Tiga rumah itu dihuni 3 kepala keluarga atau 12 jiwa. Dinding tembok dan lantai ketiga rumah itu mengalami retakan. Rumah yang terdampak tanah longsor milik Uton dengan jumlah 2 orang, Nanin 6 orang, dan Dadan sebanyak 4 orang.

Baca Juga:Wali Kota Sukabumi Titipkan Banyak Pesan kepada Calon HajiLSL Penyumbang Kasus HVI/AIDS *Semester Pertama Tahun Ini Terdapat 70 Kasus Baru

Untuk sementara, lanjut Dedi, mereka diungsikan ke tempat yang lebih aman. Pasalnya, dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan karena kontur tanah masih labil.

“Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian tersebut. Ketiga kepala keluarga membutuhkan bantuan berupa material bahan bangunan untuk memperbaiki bagian rumah yang rusak dan juga untuk menahan bagian tanah yang longsor,” terangnya.

Di tempat berbeda, tiga unit rumah rusak juga mengalami kerusakan setelah tertimpa pohon mahoni berukuran besar yang tumbang saat hujan deras disertai angin kencang di Kampung Sukasirna RT 01/04, Desa/Kecamatan Parungkuda, Sabtu (25/6) sekitar pukul 16.00 WIB.
Pohon mahoni berdiameter 40 sentimeter tersebut menimpa rumah milik Nanu, Ana Suhana, dan Iwan Ruswandi. Akibatnya, bagian atap mereka mulai dari genteng dan rangkanya rusak berat. “Tiga kepala keluarga yang atap rumahnya ambruk membutuhkan terpal untuk menutup sementara atap rumah agar tidak terkena air hujan dan panas matahari,” terang P2BK Parungkuda, Mochamad Ramdan. (mg1/mg2)

0 Komentar