Tuntaskan Kawasan Kumuh, P2RW Diharapkan Bisa Ikut Mempercepat Penanganan

Tuntaskan Kawasan Kumuh, P2RW Diharapkan Bisa Ikut Mempercepat Penanganan
SEREMONIAL: Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, meresmikan P2RW sekaligus Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh, kemarin.
0 Komentar

GUNUNGPUYUH – Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW) yang merupakan inovasi Pemkot Sukabumi diharapkan bisa ikut mengintervensi penanganan kawasan kumuh. Terlebih, kawasan kumuh di Kota Sukabumi hanya tersisa sekitar 8 hektare yang ditargetkan bisa tuntas tahun ini.

“Di Kota Sukabumi kawasan kumuh tinggal 8 hektare. Kami berharap dengan P2RW bisa membantu percepatan penuntasan kawasan kumuh di Kota Sukabumi tahun ini,” kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, saat meresmikan P2RW sekaligus Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Lapang Renyah Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh, kemarin (26/7).

Penuntasan kawasan kumuh, sebut Fahmi, butuh kerja keroyokan. Karena itu, semua elemen pemerintahan di setiap perangkat daerah perlu turun tangan seperti Bappeda, Dinas PUTR, dan perangkat daerah lainnya. “Penuntasan kawasan kumuh tak hanya soal fisik, tapi juga nonfisiknya harus juga dituntaskan,” jelasnya.

Baca Juga:APKASI Ajak Pemkab Sukabumi Ikut Program KedairekaSukabumi Raih Penghargaan KLA Kategori Madya

Pelaksanaan P2RW di setiap wilayah hingga saat ini terus berprogres. Ditargetkan pada akhir triwulan ketiga pelaksanaannya bisa rampung di semua wilayah.

Berkaitan dengan BIAN, kata Fahmi, secara serentak akan digelar pada Agustus tahun ini. BIAN merupakan program pemberian imunasi lengkap bagi kalangan balita. “Mudah-mudahan dalam rentang satu bulan ini mampu untuk memberikan imunisasi lengkap kepada para balita,” tandasnya.

Camat Gunungpuyuh, Aries Ariandi, menambahkan progres pelaksanaan P2RW di wilayahnya baru 20 persen yang melaksanakan pembangunan. Dari 20 persen ini, sebut Aries, progres pengerjaannya sudah mencapai kisaran 60-100 persen, khususnya pada sektor infrastruktur transportasi.

“P2RW untuk fisik ini memang kita melaksanakan kesepakatan bersama. Jadi lebih tematik. Untuk fisik berupa infrastruktur transportasi hampir 73 persen. Sedangkan untuk nonfisik dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan dan sebagainya. Untuk pengelolaan anggaran P2RW ini ada BOP-nya,” ucapnya.

Aries berharap partisipasi masyarakat bisa membantu pelaksanaan P2RW. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, tingkat partisipasi masyarakat mencapai 42 persen.

“P2RW ini direncanakan dimulai dari masyarakat, diusulkan masyarakat, dilaksanakan masyarakat, dan dimanfaatkan masyarakat. Jadi diharapkan pemeliharaannya juga oleh masyarakat,” tegasnya.
Mengenai pelaksanaan BIAN, sebut Aries, di Kecamatan Gunungpuyuh terdapat sebanyak 2.296 anak usia 9-59 bulan tersebar di empat kelurahan.

0 Komentar