JAKARTA, SUKABUMIEKSPRES— Politisi Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno yang belakangan santer akan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mulai disandingkan dengan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.
Ya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu disebut berpeluang menjadi calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Peluang itu jika Sandiaga bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif mengatakan, posisi cawapres sangat menentukan apalagi kandidat punya track record yang baik.
Baca Juga:Survei LSJ : Nyaris 50 Persen Pendukung Jokowi Mantap Pilih PrabowoSatrad 216 Cibalimbing Menggelar Sosialisasi Komcad Matra Udara
Misalnya, punya pengalaman sebagai menteri atau background pengusaha yang punya modal logistik yang kuat.
“Jadi ini alasan PPP tertarik mendukung Sandiaga Uno sebagai capres atau cawapres potensial pilihannya PPP,” kata Ikhwan saat dihubungi, Selasa (17/1).
Menurut Ikhwan, peluang Sandiaga maju di Pilpres 2024 melalui Partai Gerindra sudah tertutup.
Apalagi Gerindra secara terang-terangan mendeklarasikan Prabowo sebagai capres dan keinginan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya.
“Sandiaga jika direstui Pak Prabowo maju di Pilpres, besar kemungkinan akan diusung KIB sebagai cawapres potensial pilihan KIB yang akan mendampingi Ketua Umumnya Golkar Airlangga Hartarto,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Sandiaga, berpotensi diusung KIB sebagai cawapres yang akan mendampingi Airlangga, Apalagi Sandiaga punya background politik serta pengusaha yang punya modal logistik yang kuat.
“SanGat rasional ketika PPP menominasi Sandiaga untuk maju di Pilpres. Apalagi PPP tergabung dalam KIB,” kata Ikhwan.
Baca Juga:Polsek Sukaraja Siagakan Personel di Kawasan WisataBahas Ekonomi Dan Inflasi, Marwan Ikuti Rakornas Kepala Daerah
Menurutnya, jika duet Airlangga dan Sandiaga terwujud bisa saja koalisi lain akan kewalahan. Apalagi keduanya menteri pilihan Presiden Jokowi yang menurut saya akan mendapatkan restu juga dari Pak Jokowi. “Persoalan elektabilitas bisa diukur ulang,” ujar Ikhwan. (jpnn/fajar)