SUKABUMI EKSPRES – Jembatan Pasupati terletak di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Jembatan Pasupati merupakan ikon Kota Bandung dikenal juga sebagai Jalan Layang Pasupati. Jalan Layang Pasupati ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Juli 2005. Jalan Layang Pasupati melintasi lembah Sungai Cikapundung yang membentang dari utara ke timur. Panjang jalan layang ini sekitar 2,8 kilometer dan lebar jalan 30-60 meter.
Penamaan Pasupati yaitu diambil dari dua nama jalan yang digabungkan, yaitu Pasteur dan Surapati. Jembatan Pasupati menghubungkan Jalan Pasteur dan Jalan Surapati. Jembatan pasupati ini merupakan jembatan terpanjang ke dua di Indonesia, setelah jembatan Suramadu yang berada di Kota Madura. Jembatan Surapati telah dioperasikan sejak 2005.
Biaya pembangunan jembatan Pasupati ini berasal pinjaman negara Kuwait dengan nilai kontrak Rp 430 miliar, yang nantinya harus dikembalikan. Pengerjaan jembatan sempat terhenti selama 4 tahun karena masalah politik di Kuwait, sehingga pinjaman dari negara Kuwait sempat terhenti.
Baca Juga:5 Cara Mendapatkan Cuan di TikTok, No 5 Gampang Banget!Apa Arti Logo Unilever? Simak Penjelasannya!
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Museum Date di Bandung
Diketahui Jalan Pasupati ini merupakan proyek yang dibangun pemerintah dengan tujuan untuk kepentingan umum. Kontraktor pelaksanaan proyek berupa joint operation antara PT Wijaya Karya (Persero), PT Waskita Karya (persero) dan CGC dari Kuwait.
Pemandangan Kota Bandung terlihat dari atas jalan atau saat kendaraan melintasi jalan layang tersebut. Sewaktu lewat pada malam hari, Jembatan Layang Pasupati dilengkapi lampu sorot yang menambah keindahan. Ciri khas Jalan Layang Pasupati ini berupa kabel yang menopang jembatan.
Jalan Layang Pasupati ini disebut sebagai jalan layang pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi antigempa berupa perangkat bernama lock up device (LUD). Perangkat tersebut terdiri 76 unit yang dibuat di Perancis.
Jembatan Pasupati  ini dilengkapi cable stayed atau jembatan tanpa kaki sepanjang 161 meter yang melintang di atas lembah Cikapundung. Kokohnya jalan layang ini ditopang 19 kabel baja terdiri 10 kabel sebelah barat dan 9 kabel sebelah timur.
Setiap kabel isinya 91 kabel kecil yang masing-masing kabel kecil itu terdiri dari tujuh kabel yang lebih kecil lagi. Sepuluh kabel yang dipasang di sebelah barat dibuat berpasangan.