“Perbedaan hanya pada tanggal 14 Februari, pada saat masyarakat memilih, mencoblos, sesudah itu kita kembali bersama-sama,” ucap Airlangga.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku, kehadiran Airlangga bersama jajaran elite Partai Golkar menjadi bagian penting dalam komunikasi yang produktif untuk menemukan solusi dari persoalan bangsa. AHY juga sependapat dengan Airlangga, agar pemilu jangan sampai memunculkan pembelahan atau benturan keras antar-anak bangsa sendiri.
“Kami akan menentang keras, apakah radikal kanan-atau radikal kiri, apapun yang hanya ingin menghancurkan persatuan di negara kita,” ujar AHY.
Baca Juga:Jumlah Penumpang Meningkat 20 PersenDipaksa Ngaku Curi Motor, Warga Tewas Dianiaya
Ketum Demokrat itu menegaskan, dalam politik, sampai saat ini segala kemungkinan bisa terjadi. Baik Demokrat yang bergabung dengan Golkar, atau Golkar bergabung dengan Demokrat.
“Dalam politik seperti juga sebetulnya dalam kehidupan, segala sesuatunya punya kemungkinan. Namun demikian, semangat yang kami jalin tadi adalah, sama-sama menghormati posisi dan sikap politik per hari ini,” pungkas AHY. (jpc/fajar)