SUKABUMIEKSPRES – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara angkat bicara soal kerusuhan pawai karnaval untuk memeriahkan kelulusan siswa di salah satu Madrasah Diniyah (MD) di Desa Muara Dua, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Pawai karnaval pasca pengumuman kenaikan kelas yang diwarnai adu jotos antara peserta pawai yang membawa atribut pawai dengan warga yang menonton ini menurutnya insiden yang memalukan di Sukabumi.
BACA JUGA: Pekan Kerajinan Jabar 2023 Digelar Usung Tema Green Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Baca Juga:Polres Gelar Apel Operasi Patuh LodayaHarga Gas LPG Non Rumah Tangga Turun
“Samenan itu sudah menjadi tradisi dan budaya di Sukabumi yang kerap sekali diselenggarakan setiap setahun sekali. Namun sayang diwarnai kerusuhan,” kata Yudha Sukmagara, Senin (10/07).
Dengan adanya insident di Kecamatan Kadudampit, panitia penyelanggara harus lebih bisa menjaga kondusifitas.
Bentuk pelaksanaan pawai terlaksana dengan baik dan tak mengganggu kepetingan umum. Seperti terjadi kemacetan jalan atau mengganggu arus lalu lintas dan lainnya.
BACA JUGA: Renovasi JIS Tuai Polemik, DPRD: Jangan Nyinyir
Meskipun samenan ini salah satu bagian dari budaya dan mengeskpresikan rasa kegembiraan para siswa setelah mendapat pengumuman kelulusan atau kenaikan kelas.
Namun ia menilai perlu diatur sedemikian rupa dan harus ada petunjuk teknis dan tim pelaksanaan yang di keluarkan Pemkab Sukabumi baik melalui Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama agar samenan ini bisa tetap dilakukan, akan tetapi tak mengganggu ketertiban umum.
“Biasanya menjadi salah satu masalah kemacetan arus lalu lintas. Bahkan, baru-baru ini terjadi gesekan antara peserta pawai dan warga setempat. Nah, insident ini harus jadi pembelajar semua pihak,” tandasnya.
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat, di Kecamatan Kadudampit menjaga diri, emosi dan tetap mengutamakan kesantunan.
Baca Juga:Jadi Pembicara di Seminar Nasional, PLN Kenalkan Ekosistem Kendaraan Listrik di SukabumiKendaraan Dinas yang digunakan Oknum Kades saat berselingkuh dengan istri Orang
“Budaya dan orang Sunda itu biasa nya santun dan ramah-ramah, jadi jangan sampai sedikit permasalahan jadi sebuah pekelahian dan tawuran,” timpalnya.
BACA JUGA: Kebakaran, Hanguskan Bangunan Madrasah di Surade
Sementara mengenai kerusuhan pawai karnaval yang terjadi di wilayah Kadudampit, ia mewakili nama DPRD Kabupaten Sukabumi mengapresiasi petugas Polri dan TNI yang sudah bekerja dan berupaya untuk menengahi pertikaian tersebut. Sehingga perkaranya berakhir islah atau damai. (IST)