SUKABUMI EKSPRES— Pertemuan empat mata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto menimbulkan spekulasi. Ada sinyal kuat dukungan di pilpres.
Pertemuan berbalut makan malam itu berlangsung di Rumah Makan Seribu Rasa, Menteng, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Sementara Prabowo mengenakan batik motif parang warna cokelat.
Adanya pertemuan tersebut dibenarkan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
’’Malam ini (semalam), Bapak Presiden rileks sejenak mencoba masakan Nusantara. Presiden didampingi Menhan Bapak Prabowo Subianto,’’ kata Ari.
Baca Juga:Peringati Hari Jadi ke-41, Pembangunan Desa Cileusing Harus Jauh Lebih BaikWarga Cikembar Keluhkan Banyak Baliho yang Terpasang di Pepohonan
Dia mengaku tidak tahu apa yang menjadi perbincangan keduanya. “(Makan malam pukul) 19.00 sampai 20.05 WIB,’’ imbuhnya saat ditanya durasi pertemuan.
Prabowo Subianto kini berpasangan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menghadapi kontestasi Pilpres 2024.
Keduanya merupakan pasangan capres-cawapres nomor urut dua. Prabowo pada hari Minggu, 7 Januari akan menjalani debat pilpres ketiga yang digelar KPU RI.
Persiapan debat ketiga pilpres terus dimatangkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Terkait media penyelenggara, KPU memastikan bukan hanya MNC Group yang melaksanakan, tetapi juga didukung Garuda TV.
KPU juga menambah peran moderator untuk mempertegas penggunaan singkatan atau istilah dalam debat nanti. Debat besok akan dipandu dua moderator. Yakni, Ariyo Ardi (pemimpin redaksi Global TV) dan Anisha Dasuki (presenter iNews).
KPU memastikan dua moderator tersebut akan mempertegas penggunaan akronim atau singkatan yang disampaikan capres tanpa mengurangi waktu menjawab. ’’Itu sudah klir di sana,’’ kata anggota KPU August Mellaz kemarin.
Pakar Hubungan Internasional Unhas Ishaq Rahman, menuturkan secara survei menunjukan 60 persen masyarakat meminta Indonesia memiliki sikap apakah memilih Amerika Serikat (AS) atau Tiongkok. Hal ini untuk hanya berkaitan dengan investasi, bukan blok kekuatan.
Baca Juga:Curah Hujan Tinggi Akibatkan TPT di Desa Cicantayan AmbrukSekda Pantau Titik Lokasi Banjir di Desa Cimangkok Sukalarang
Namun dalam survei lainnya juga menunjukan masyarakat Indonesia juga meminta jika terjadi gesekan langsung antara US dengan Tiongkok, Indonesia tidak boleh memihak. Sehingga tidak ikut terlibat dalam konflik.
“Para capres ini harus bisa meyakinkan semua masyarakat Indonesia bisa tetap netral. Termasuk juga terhadap negara luar agar tetap bisa menjalin kerjasama, utamanya investasi, tetapi tidak boleh terikat,” ujarnya.(*/fajar)