Warga Cikembar Keluhkan Banyak Baliho yang Terpasang di Pepohonan

Warga Cikembar Keluhkan Banyak Baliho yang Terpasang di Pepohonan
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Masyarakat di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan dengan banyaknya baliho para calon Legislatif (Caleg) dan Partai Politik (Parpol) yang terpasang sembarangan baik itu di pepohonan, bahu jalan kabupaten maupun nasional.

Salah satunya, Kusnadi (30) tokoh pemuda asal Kampung Tanjakanlengka, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar menuturkan, baliho para caleg dan capres terpampang dengan mencolok di pinggiran jalan dan pepohonan, sehingga meninggalkan kesan tak estetis dan mengganggu pemandangan.

“Bukan hanya jumlah baliho yang melimpah, tetapi juga posisinya yang serampangan dan ini pun telah mengundang kecaman luas dari publik,” kata Kusnadi

Baca Juga:Curah Hujan Tinggi Akibatkan TPT di Desa Cicantayan AmbrukSekda Pantau Titik Lokasi Banjir di Desa Cimangkok Sukalarang

Menurutnya, para caleg, tim sukses atau simpatisan tidak memperdulikan aturan terkait pemasangan baliho dan mengabaikan etika kampanye yang seharusnya dijunjung tinggi.

“Baliho-baliho ini seringkali menghalangi pandangan pengendara dan merusak keindahan lingkungan,” tandasnya.

Bahkan, sambung Kusnadi, baliho yang sangat besar dan tinggi itu kerap menutupi pohon yang sudah ada sebelumnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kerusakan pada ekosistem, merugikan lingkungan dan ekologi setempat.

“Selain ketidak pedulian terhadap posisi dan perlindungan pohon di pinggir jalan, juga dapat mengancam keselamatan masyarakat, mengingat adanya potensi baliho yang roboh akibat angin kencang,” tuturnya.

Sementara itu di lokasi yang sama, Sopian (45) menuturkan, padahal para pejabat terkait, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan aparat penegak hukum, telah mengeluarkan sejumlah peringatan serta sanksi bagi siapapun yang melanggar aturan pemasangan baliho.

“Namun, upaya tersebut nampaknya belum mampu memberikan efek yang signifikan dalam menangani permasalahan ini,” bebernya. (SZ/IST)

0 Komentar