SUKABUMI EKSPRES— Jelang Pemilu yang akan digelar dalam beberapa hari kedepan, beberapa komoditas pasar justru mengalami lonjakan harga.
Hal ini diungkap oleh salah satu pedagang yang ada di pasar Daya, Makassar. Agung mengatakan jika harga beras mengalami kenaikan.
Dia menyebut kenaikan sudah terjadi sejak tahun lalu. Tetapi, puncaknya terjadi pada bulan Februari ini.
Baca Juga:Viral Mayor Teddy Tolong Peserta yang Pingsan di GBK, Yan Harahap Beri Respon KocakKPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning
“Kenaikan harga beras naiknya sejak tahun lalu akhir puncaknya bulan ini,” kata Agung pada Minggu (11/2/2024).
Dia mengatakan harga beras saat ini naik secara drastis. Sebelum mengalami kenaikan beras seberat 50 kg masih berada di harga berkisar Rp. 550.000.
Namun, kini harga itu melonjak naik menjadi Rp. 715.000 per 50 kg.
“Sebelum pemilu naiknya 50 kg itu Rp. 550.000. sekarang sudah Rp.715.000,” jelasnya.
Hal ini kemudian membuat daya beli masyarakat menjadi menurun. Kata Agung jika sebelumnya masyarakat belanja 10 liter, kini hanya membeli 7 liter saja.
“Menurun daya beli (masyarakat) biasa beli 10 liter sekarang (hanya) 7 liter,” imbuhnya.
Selain harga yang mengalami lonjakan, Agung juga mengatakan stok beras huga berkurang.
“Stoknya kurang baru harganya naik,” katanya.
Tidak hanya beras, dia juga mengatakan jika harga telur turut mengalami kenaikan. Selain itu minyak non-subsisdi mengalami hal yang sama.
Baca Juga:Sebrangi Sungai, Kapolres Cek Kesiapan TPS Terjauh di Dusun CiroyomKRYD Tekan Penggunaan Knalpot Brong
“Telur naik. Minyak (subsidi) kebetulan saya stok yang subsisdi harga aman, tapi kalau yang non subsidi itu naik,” jelasnya.
Disisi lain, stok beras juga tidak ditemukan di Indomaret Paccerakkang. Salah-satu karyawan bernama Ardi menyebutkan stok beras di Indomaret sudah hampir satu bulan tidak ada.