Lansia di Gegerbitung Tewas Depan Rumahnya, Diduga Miliki Riwayat Pertigo 

Aparat Kepolisian Polsek Gegerbitung saat melalukan evakuasi jasad korban
Aparat Kepolisian Polsek Gegerbitung saat melalukan evakuasi jasad korban di warga Kampung Rancabungur, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung.
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES- Diduga memiliki riwayat sakit kepala dan terpeleset hingga terjatuh, Hernawan (62) warga Kampung Rancabungur, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, ditemukan meninggal dunia tergeletak di depan rumahnya.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar, tetangganya sekitar pukul 13.00 WIB.

Kapolsek Gegerbitung Iptu Bayu Sunarti mengatakan saat itu saksi sedang berada di dalam rumahnya. Lalu dia melihat lampu depan rumah korban menyala, dia pun coba tuk menoleh di balik jendela ke arah rumah korban, namun dia kaget ada seseorang yang tergeletak di depan rumah korban. 

Baca Juga:Muhibbah Ramadan Ketiga Digelar di Masjid Azzamzami GegerbitungPemkab Sukabumi Miliki Enam Prioritas Pembangunan Daerah di Tahun 2025

Kemudian Bayu Sunarti, saksi memanggil warga sekitar untuk bersama sama mengecek rumah korban.

Pasalnya korban ditemukan dalam keadaan telungkup dan mengeluarkan darah di bagian kepala yang saat itu mengunakan kaos warna hijau, kemeja batik, jaket warga hitam garis pink, mengunakan celana panjang warna hijau dan sendal jepit.

“Setelah mendapat laporan, anggota piket langsung mendatangi lokasi penemuan jasad korban. Serta berkoordinasi dengan petugas medis Puskesmas Gegerbitung,” ujar Bayu Sunarti, Rabu, (20/3).

Hasil pemeriksaan pada tubuh korban, tak ditemukan bekas penganiayaan, namun menurut keterangan keluarga korban memiliki riwayat penyakit pertigo atau sering pusing, makanya sering berobat ke Puskesmas.

“Dan hasil pemeriksaan medis kondisi mayat kaku pada seluruh badannya, dan terdapat luka robekan akibat benda tumpul di kepala, pendarahan masih aktif di kepala dan terlihat lidah menjulur keluar, diperkirakan korban meninggal kurang dari jam 12  siang,” jelasnya.

Masih kata Bayu Sunarti, ditambah hasil keterangan adik kandungnya, korban menerangkan memang memiliki penyakit pertigo atau sering merasa pusing dan terakhir berobat, Senin, (18/3) di Puskesmas Gegerbitung.

“Korban tinggal di rumahnya sendirian dan sudah bercerai dengan istrinya, dia memiliki dua orang anak yang saat ini berada di luar kota dan jarang berkomunikasi dengan keluarga,” paparnya.

Baca Juga:Apindo Sukabumi Dukung Pemberantasan Pungli Calon NakerTerus Pantau Perkembangan Harga Bapokting

Hasil kesepakatan pihak keluarga korban menolak untuk dilakukannya outopsi terhadap jasad korban dan memutuskan untuk dilakukan pengurusan dan pemakaman di tempat pemakaman umum setempat di kampung Rancabungur.

“Intinya korban itu punya riwayat sakit kepala dan dua hari yang lalu berobat, kemungkinan terpeleset jatuh membentur batu saat akan memasuki rumah, keluarga menerima sebagai takdir dan menolak untuk dilakukan outopsi,” tandasnya (mg3)

0 Komentar