Makna, Filosofi dan Sejarah Ketupat Sebagai Tradisi Lebaran

Ilustrasi
Ilustrasi
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES– Ketupat tidak lepas dari perayaan Idul Fitri. Dalam perayaan Idul Fitri, tak pernah pisah dari perayaan Ketupat Lebaran. Istilah tersebut telah menjamur di semua kalangan umat Islam terutama di pulau Jawa.

Ketupat atau kupat sangat identik dengan Hari Raya Idul Fitri. Betapa tidak,  hampir setiap ada ucapan selamat Idul Fitri tertera gambar ketupat. Apakah ketupat ini hanya sekedar pelengkap hari raya saja ataukah ada sesuatu makna di dalamnya.

Berikut beberapa catatan terkait ketupat yang diperoleh FaktualNews.co dari beberapa sumber

Baca Juga:BPK RI Kunjungan Exit Meeting ke Kota SukabumiPemkot Salurkan Hibah dan Bansos untuk LKS

 Sejarah Ketupat : Adalah Kanjeng Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa. Sunan Kalijaga membudayakan dua kali Bakda. Yakni, Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat ada orang yang  menganyam ketupat dari janur ( daun kelapa muda).

Setelah selesai dianyam, ketupat diisi dengan beras kemudian dimasak. Selanjutnya, ketupat yang sudah matang  tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, sebagai lambang kebersamaan.

Arti Kata Ketupat : Dalam filosofi Jawa, ketupat Lebaran bukanlah sekedar hidangan khas Hari Raya Lebaran. Ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat.

Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan. Laku papat artinya empat tindakan.

Ngaku Lepat: Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang Jawa. Prosesi sungkeman yakni bersimpuh di hadapan orang tua seraya memohon ampun, dan ini masih membudaya hingga kini. Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain, khusunya orang tua.

Laku Papat : Laku papat artinya empat tindakan dalam perayaan Lebaran.Empat tindakan tersebut adalah Lebaran, Luberan, Leburan dan Laburan.

Arti Lebaran, Luberan, Leburan dan Laburan : Lebaran bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.

0 Komentar