SUKABUMI EKSPRES– Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Sukabumi cenderung melonjak. Kurun tiga bulan terakhir, terdapat 435 kasus DBD di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Wita Darmawanti, menyebutkan kasus DBD yang terjadi selama Januari-Maret tahun ini relatif melonjak dibanding tahun lalu. Pada 2023, selama setahun terdapat sekitar 408 kasus.
“Tahun ini pada triwulan pertama selama periode Januari-Maret jumlahnya sebanyak 435 kasus. Jumlahnya melampaui kasus DBD selama 2023,” kata Wita dikutip dari laman portal.sukabumikota.go.id, Senin (29/4).
Baca Juga:Anies Hormati PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-GibranPrabowo: Menunggu 20 Oktober Akan Kami Gunakan untuk Menyiapkan Diri
Dari jumlah kasus DBD, jumlah pejangkitan paling banyak terjadi kepada masyarakat dengan rentang usia 15-44 tahun. Data Dinkes setempat, jumlahnya sebanyak 178 orang.
Sisanya rentang usia 5-14 tahun sebanyak 132 orang, di atas 45 tahun sebanyak 83 orang, rentang usia 5-14 tahun sebanyak 38 orang, dari kurang dari 1 tahun sebanyak 7 orang.
“Tapi alhamdulillah, pada kasus DBD yang terjadi selama periode Januari-Maret tidak terjadi kematian,” ungkapnya.
Setidaknya ada lima wilayah yang paling tinggi jumlah kasusnya. Kelima wilayah itu yakni Kelurahan Nanggeleng di Kecamatan Citamiang, Kelurahan Cisarua dan Subangjaya di Kecamatan Cikole, Kelurahan Baros di Kecamatan Baros, dan Kelurahan Benteng di Kecamatan Warudoyong.
Wita menegaskan Dinkes sudah melakukan berbagai langkah mengendalikan penyebaran kasus DBD. Di antaranya memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas sektor hingga ke tingkat kelurahan.
“Langkah penting lainnya meningkatkan kesadaran serta peran masyarakat melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Wita, diupayakan juga gerakan di satu rumah terdapat satu juru pemantau jentik nyamuk. Upaya itu dinilai akan efektif mencegah terjadinya perkembangbiakan jentik nyamuk.
Baca Juga:Kafilah MTQ Sukabumi Diminta Junjung SeportivitasTersambar Petir, Satu Unit Rumah di Nagrak Hangus Terbakar
“Termasuk menggencarkan edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat melalui semua puskesmas,” pungkasnya. (ist)