PENDOPO,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman memberikan arahan pada rapat evaluasi intervensi gizi spesifik dan persiapan pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 di Aula PKK Pendopo Sukabumi, Kamis (7/11).
Ada mengatakan SSGI adalah inisiatif vital yang dilaksanakan secara berkala oleh pemerintah untuk mengevaluasi kondisi gizi masyarakat, khususnya pada anak balita. Survei ini bertujuan untuk mengukur prevalensi stunting, wasting, underweight, dan overweight, serta mengidentifikasi berbagai faktor yang memengaruhi status gizi balita di Indonesia.
“Untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan anak, SSGI menjadi alat penting dalam pengambilan kebijakan dan program intervensi gizi. Data yang diperoleh dari survei ini akan digunakan untuk merumuskan strategi yang tepat dan efektif dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat,” ungkapnya
Baca Juga:PT. Pajajaran Berencana Sulap Pasar Warungkiara Menjadi Lokasi WisataMotor Seruduk Dump Truk di Cibadak, Dua Orang Alami Luka-luka
Melalui kolaborasi dan komitmen bersama, diharapkan SSGI dapat ini dapat memberikan data yang akurat dan relevan. “Data yang diperoleh dari survei ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam mengambil beberapa kebijakan terkait dengan perbaikan gizi masyarakat,” tegasnya
Sebelumnya Kabid Upaya dan Pembiayaan Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Cucu Sumintardi mengatakan bahwa stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari rata-rata anak seusianya. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang terjadi pada anak saat dalam masa pertumbuhan atau pada ibu selama kehamilan. “Untuk itu kegiatan ini dalam rangka persiapan menyambut tim survey SSGI ke Kabupaten Sukabuni, pada 8 November 2024 mendatang,” jelasnya. (mg3)