Salah satu bukti nyata adalah mahalnya biaya pendidikan. Jika tujuan utama adalah mencerdaskan bangsa, bukankah pendidikan seharusnya gratis? Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin besar pula biayanya. Ini menunjukkan bahwa ada sistem yang secara tidak langsung membatasi akses pendidikan bagi mereka yang kurang mampu.
Lebih dari itu, terdapat sistem yang secara terselubung mempertahankan dominasi kelompok tertentu di atas kelompok lainnya. Ini bukan lagi sekadar teori konspirasi, tetapi sudah menjadi rahasia umum. Akibatnya, muncul anggapan bahwa hukum tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas—suatu kenyataan yang ironis dan menyedihkan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara lain.
Namun, meski situasi ini tampak sulit, harapan untuk perubahan tetap ada. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi tanpa SDM yang berkualitas, kekayaan ini tidak akan terkelola dengan baik. Lalu, siapa yang bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia? Jawabannya adalah kita semua.
Baca Juga:Review Lengkap Asus Zenbook A14 Sebagai Laptop Tipis Berfitur Luar BiasaPahami Setuasi Kerja di Jerman Tahun 2025 Sebelum Memutuskan Pindah ke Sana
Perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Jika setiap individu menyadari perannya sebagai warga negara dan berusaha untuk terus berkembang, maka Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju. Tetaplah berpikir positif dan terus berkontribusi untuk masa depan yang lebih baik.