SUKABUMI EKSPRES – Kamu memiliki teman toxic, namun sulit untuk menghadapinya? Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi teman toxic, agar kesehatan mentalmu tetap terjaga.
Pertemanan merupakan salah satu aspek penting di kehidupan, terutama pertemanan yang sehat yang memberikan dukungan. Namun, tidak semua hubungan pertemanan bersifat positif.
Beberapa di antaranya justru dapat bersifat toxic, yang dapat merugikan mental dan emosional seseorang. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui bagaimana cara menghadapi teman toxic agar tetap menjaga kesejahteraan diri.
Baca Juga:Fenomena Tetangga Toksik dan Cara Menghadapinya, Tersebar Banyak di Kampung-KampungFeminisme Saat Ini Dianggap Toksik? Inilah Sejarah Kebangkitan Emansipasi Wanita di Seluruh Dunia
1. Sadari dan Akui Bahwa Hubungan Itu Tidak Sehat
Untuk menghadapi teman toxic, yaitu menyadari bahwa hubungan tersebut tidak sehat. Ini bisa menjadi tantangan karena terkadang kita merasa terikat oleh kenangan baik yang pernah ada atau takut kehilangan seseorang yang telah lama dikenal.
Namun, jika hubungan tersebut lebih banyak membawa dampak negatif daripada positif, penting untuk mengakui bahwa bertahan dalam hubungan yang merugikan bukanlah pilihan yang bijak.
Tanda-tanda hubungan toxic dapat berupa teman yang selalu merendahkan, tidak menghormati batasan pribadi, sering memanfaatkan kebaikan, atau membuatmu merasa tidak berharga. Jika kamu sering merasa stres, cemas, atau terbebani setelah berinteraksi dengan teman tersebut, itu bisa menjadi indikasi bahwa hubungan tersebut tidak sehat.
2. Tetapkan Batasan yang Jelas
Jika masih ingin mempertahankan hubungan tersebut, cobalah menetapkan batasan yang jelas. Batasan ini bertujuan untuk melindungi diri dari perlakuan yang tidak adil atau manipulatif.
Misalnya, jika temanmu selalu meminta bantuan tanpa pernah menawarkan timbal balik, kamu dapat mulai membatasi untuk membantunya.
Mengatakan “tidak” juga merupakan keterampilan yang perlu dikuasai. Banyak orang merasa bersalah ketika harus menolak permintaan seseorang, tetapi dalam hubungan yang sehat, setiap individu berhak untuk memiliki ruang dan waktu sendiri.
Jangan ragu untuk menegaskan bahwa kamu tidak bisa selalu memenuhi semua keinginan mereka, terutama jika itu merugikan diri sendiri.
Baca Juga:Selalu Kerja Keras Tapi Masih Bokek? Waspada Toxic Productivity7 Dampak Teman Toxic terhadap Kesehatan Mental
3. Kurangi Interaksi Secara Bertahap
Jika teman tersebut terlalu toxic dan sulit untuk diubah, pertimbangkan untuk mengurangi interaksi secara bertahap. Ini bisa dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi bertemu, membatasi komunikasi, atau menghindari situasi di mana kamu harus berhadapan langsung dengannya.