Lansia Pemilik Bangli Curhat Pasca di Bongkar

Lansia Pemilik Bangli Curhat Pasca di Bongkar
0 Komentar

PALABUHARATU – Slamet (61) salah seorang pemilik Bangunan Liar (Bangli) di Gunung Sumping, Kecamatan Palabuhanratu terpaksa harus tidur di emperan jalan pasca warung sekaligus tempat tinggalnya dibongkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sukabumi, Rabu (27/10) lalu.

Ia mengaku tak memiliki tempat tinggal lain maupun sanak saudara untuk menumpang hidupnya sementara, termasuk memiliki cukup uang apabila harus mengontrak rumah. “Tadi malam saya tidur di emperan Ruko di depan bangunan milik saya yang kemarin dibongkar, kebetulan yang punya mempersilahkannya. Barang-barang saya pun masih menumpuk di depan ruko itu,” ungkapnya kepada Sukabumi Ekspres, kemarin (28/10).

Slamet menerangkan sudah menempati bangunan semi permanen yang dibongkar Satpol PP selama sembilan tahun. Bersama istri dan kedua anaknya yang kini sedang mengenyam pendidikan di luar daerah. “Anak saya belum tau kalau rumah sudah dibongkar, kebetulan yang satu ngaji di pesantren dan yang satu lagi kuliah dari hasil beasiswa,” papanya.

Baca Juga:Atlet Berprestasi Terima “Kadeudeuh” di Momen Sumpah PemudaDua Tahun Vakum, Sosialisasi JDIH Digelar Kembali

Untuk sementara lanjut dia, tak akan memberitahukan keadaannya kepada kedua anaknya tersebut. Khawatir dapat mengganggu konsentrasi mereka belajar. Pria paruh baya ini tak menyalahkan tindakan yang dilakukan Satpol PP, mereka hanya menjalankan instruksi dari atasannya. Terlebih sudah memberikan surat teguran kepada pemilik bangunan. “Kami memang sudah menerima surat tegura, bukan berarti ngeyel tak mau pindah atau membongkar sendiri. Tapi kami bingung harus bagaimana,”katanya.

Semestinya sambung dia, Satpol PP berdiskusi terlebih dahulu bersama masyarakat maupun instansi terkait lainnya. Agar saat eksekusi sudah ada solusinya sehingga masyarakat tak terlalu dirugikan. “Kalau sudah ada solusi, masyarakat kecil seperti saya ini tak bingung harus tinggal dimana. Saya sadar dan mengakui kalau tanah yang saya tempati ini milik pemerintah,” pungkasnya. (mg1)

0 Komentar