Terinspirasi dari Sosmed, Begal Payudara di Cicurug Diringkus Polisi

Terinspirasi dari Sosmed
ILUSTRASI
0 Komentar

PALABUHANRATU – RC (20) pelaku peremas payudara berhasil diringkus polisi, aksi tak senonoh pemuda ini kerap meresahkan kaum hawa di wilayah Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

Kapolsek Cicurug Polres Sukabumi Kompol Parlan mengatakan, RC melakukan perbuatannya untuk mencari kepuasan seksual. Aksi meremas payudara perempuan yang tengah berjalan sendirian itu pelaku lakukan terinspirasi dari sosial media. “Pelaku melakukan perbuatannya sendirian, dengan target perempuan yang berjalan sendirian dan kondisi sekitarnya sedang sepi,” ucap mantan Kapolsek Nagrak ini, Minggu (15/05).

BACA JUGA : Polisi Tetapkan Enam Tersangka Pengrusak Pos Retribusi Ujunggenteng

Berdasarkan pengakuan, RC sudah beraksi sebanyak lima kali. Seluruh perbuatannya dilakukan di salah satu perumahan di wilayah kecamatan Cicurug. Selain buruh perempuan sambung dia, ibu rumah tangga di kawasan perumahan juga menjadi sasaran pelaku. Perilaku RC ini dianggap menyimpang dan sudah sangat meresahkan. “Kami akan berkoordinasi dengan psikiater untuk mendalami kondisi kejiwaan pelaku,” tandasnya.

Baca Juga:Polisi Tetapkan Enam Tersangka Pengrusak Pos Retribusi UjunggentengPencari Rumput Terseruduk Mobil Pikap di Sukabumi

Sementara itu, Kasi Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saepul Rohman menambahkan. Pelaku diamankan setelah polisi mendapatkan laporan dari para korban, menurut pengakuan. RC melakukan aksinya terakhir kali pada Rabu (11/05) malam sekira pukul 20:30 WIB. “Dua korban sudah melapor dan terdata Polsek Cicurug, diantaranya seorang karyawati dan yang satu lagi ibu rumah tangga,” jelasnya.

BACA JUGA : Pencari Rumput Terseruduk Mobil Pikap di Sukabumi

Tak hanya itu, pelaku juga mengaku telah melakukan aksi melorotkan celana anak-anak perempuan. Aksi iseng itu pun membuat anak ketakutan dan meresahkan para orang tua. “Pelaku pernah menghampiri anak perempuan yang sedang bermain, kemudian menurunkan celana luar dari anak perempuan itu. Akibatnya korban ketakutan dan hal ini meresahan masyarakat di lingkungan perumahan. Untuk para korban kami menghadirkan petugas dari Dinas Sosial untuk melakukan trauma healing dan meneliti trauma yang dialaminya,” pungkasnya. (mg1).

0 Komentar