Ungkap 24 Kg Sabu dan TPPO, Belasan Polisi Diganjar Penghargaan Lemkapi

Ungkap 24 Kg Sabu dan TPPO, Belasan Polisi Diganjar Penghargaan Lemkapi
PENGHARGAAN : Kapolres Sukabumi AKBP, Dedy Dharmawansyah Nawirputra memberikan penghargaan kepada salah seorang anggota Polisi
0 Komentar

PALABUHANRATU – Sebanyak 19 anggota Polres Sukabumi diganjar penghargaan lembaga kajian strategis kepolisian Indonesia (Lemkapi), atas prestasinya mengungkap peredaran narkotika jenis sabu seberat 24 Kilogram (Kg). Serta tindak pidana perdagangan orang (TPPO) warga Sukabumi yang menjadi korban prostitusi di Paniai, Papua.

Kapolres Sukabumi AKBP, Dedy Dharmawansyah Nawirputra mengapresiasi pemberian penghargaan terhadap anggotanya, hal itu diharapkan dapat memotivasi personil lainnya untuk lebih berprestasi. “Kalau sekarang berhasil ungkap 24 Kg sabu, semoga kedepannya bisa ungkap kasus lebih besar lagi. Untuk Reskrim juga terus berprestasi agar kinerjanya dihargai oleh lembaga lainnya selain Lemkapi. Yang diberi penghargaan untuk Satresnarkoba ada 14 orang dan Reskrim ada 5 orang,” ujarnya seusai apel pemberian penghargaan di Makopolres Sukabumi, kemarin (27/06).

Ditempat yang sama, Direktur Eksekutif lembaga kajian strategis kepolisian Indonesia (Lemkapi). Edi Saputra Hasibuan mengatakan, diluar narkoba dan TPPO. Banyak prestasi yang berhasil diukir polres Sukabumi. Mulai dari viralnya Kapolres Sukabumi mengawal wanita hamil dalam keadaan lalulintas macet, serta pengungkapan kasus pemukulan terhadap wartawan salah satu media online. “Semakin banyak penanganan kasus yang dilakukan kepolisian, berdasarkan penelitian kami itu sangat berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri,” jelasnya.

Baca Juga:Empat Influencer Sukabumi Terdaftar Calon Duta Pariwisata JabarDKIP dan DPMD Intervensi Wilayah Blank Spot

Hal itu terbukti dengan tingginya tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja institusi polri, berdasarkan hasil survey yang dilakukan Lemkapi di seluruh Indonesia. 84, 6 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Polri saat ini. Sementara hanya sekitar sebelas persen lebih yang mengatakan tidak puas. “Sulit kalau harus seratus persen masyarakat harus puas dengan kinerja Polisi, tetapi kami menilai kinerja polisi sudah baik,” kata pria yang menjadi anggota kompolnas pada periode 2012-2016 ini.

Selain itu, transfaransi pelayanan sangat berpengaruh terhadap penilaian publik terhadap kinerja polisi. Satu diantaranya, modernisasi yang dilakukan Kapolri terkait pelayanan SIM dan propam presisi serta lain sebagainya juga memiliki peranan begitu penting. “Dalam berbagai kesempatan Kapolri selalu merespon cepat apabila ada kritikan dan yang lainnya, ia juga meminta seluruh Polres melakukan hal yang sama. dan itu sangat berpengaruh juga terhadap tingkat kepuasan masyarakat terhadap Polisi,” pungkasnya. (mg1)

0 Komentar