JAKARTA,SUKABUMIEKSPRE—Abaikan Puan, Pengamat politik dan Direktur Indostrategi Research and Consulting, Arif Nurul Iman, memperkirakan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin terfokus. Ia melihat dukungan tersebut ditujukan kepada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Apalagi Prabowo dan Ganjar mendampingi Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Kebumen, Jawa Tengah.
Ia menilai, ada sinyal yang berusaha disampaikan Jokowi ketika mengajak Prabowo yang notabenenya adalah Menteri Pertahanan.
Baca Juga:Gerindra Menolak Jika Prabowo Jadi Wapres GanjarMakanan Khas Sukabumi, Wajib Kalian Bawa Buat Oleh-Oleh.
“Sinyal dukungan Jokowi pada duet Prabowo-Ganjar makin kuat, setelah sebelumnya diberbagai momen, acara kunjungan kerja di Kebumen yang mengajak Prabowo-Ganjar makin memguatkan kemana arah dukungan Presiden Jokowi,” ujar Arif lewat keterangannya, Kamis (9/3/2023).
Restu Jokowi pada Prabowo dan Ganjar, nilai Arif, berbasis kalkulasi politik saat ini. Mengingat elektabilitas dua sosok tersebut merupakan yang teratas dalam banyak hasil survei.
Ia juga berkaca dari hasil survei Indonesia Polling Station (IPS) pada Februari 2023, di mana simulasi terhadap duet Prabowo-Ganjar meraih elektabilitas sebesar 58,5 persen. Tertinggi dari simulasi pasangan lainnya.
“Restu Jokowi yang mengarah pada Prabowo-Ganjar saya kira juga tak lepas dari kalkulasi politik, di mana paslon ini akan menang mudah dalam Pilpres,” ujar Arif.
Adapun sebelumnya, Direktur Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi memaparkan, kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami kenaikan dari November ke Desember 2022. Pada November trennya berada di angka 66,2 persen, lalu meningkat menjadi 71,3 persen pada Desember.
Tren tersebut rupanya mempengaruhi elektabilitas dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bakal calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Elektabilitas Ganjar meningkat dari 33,9 persen menjadi 35,8 persen.
Peningkatan juga terjadi pada Prabowo, dari 23,9 persen menjadi 26,7 persen. Penurunan elektabilitas justru terjadi pada Anies, dari 32,2 persen menjadi 28,3 persen.
Baca Juga:Sejak Januari – Maret Terdapat Lima Kasus ABHWisata alam Geopark Sukabumi
Khusus untuk Prabowo, sebenarnya kinerja Jokowi tak berpengaruh terhadap elektabilitasnya hingga Oktober 2022. Namun, pola tersebut mulai berubah sejak November terhadap elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu.