SUKABUMI EKSPRES – Kata Takjil merupakan istilah yang sangat familiar bagi warga Indonesia. Apalagi saat bulan Ramadhan, biasanya diawali dengan mengonsumsi takjil, banyak sekali jajanan akan tumpah ruah di berbagai sudut jalan, diburu oleh banyak orang. Mulai dari gorengan yang menggoda, aneka es menyegarkan, hingga bubur manis mengenyangkan. Orang-orang menyebutnya, takjil.
Tapi tahukah kamu bagaimana awal mula munculnya istilah Takjil ini?
Kata takjil berasal dari bahasa Arab ta’jil yang artinya menyegerakan berbuka. Dalam sebuah hadis Riwayat Bukhari dan Muslim menyebutkan, “Manusia masih terhitung dalam kebaikan selama ia menyegerakan (Ajjalu) berbuka,”.
Artinya, mereka yang berpuasa sebaiknya segera berbuka saat magrib tiba dengan menu yang mudah didapat. Misalnya, seteguk air atau sebuah kurma.
Baca Juga:Batasan Aurat Wanita Muslim Menurut IslamResep Omelet Daun Kelor Keju, Cocok untuk Hidangan saat Sahur
“Istilah ta’jil ini kemudian mempunyai makna baru di Indonesia yaitu penganan khas untuk berbuka puasa; seperti kolak, aneka kue, dan minuman segar lainnya,” jelas pakar kuliner Arie Parikesit dilansir dari kumparan (30/3).
Buka puasa itu dilakukan di masjid dengan menu bubur pedas. Sementara dalam catatan lain menyebutkan bahwa takjil menjadi salah satu sarana dakwah WaliSongo yang menyebarkan Islam di Jawa sekitar abad ke-15.
Sejak saat itu tradisi takjil dilestarikan oleh Muhammadiyah dan menjadi populer di kalangan masyarakat Muslim Indonesia.
Muhammadiyah disebut memiliki peran besar dalam mempopulerkan takjil sebagai tradisi untuk menyegerakan umat Islam Indonesia dalam berbuka puasa di bulan Ramadan.
Takjil juga bisa menjadi bentuk perilaku terpuji. Orang-orang yang dikaruniai rejeki yang lebih baik dapat memberikan takjil berupa makanan berbuka puasa untuk sesama umat muslim yang membutuhkan. Menurut tulisan Sule Subaweh bertajuk “Menilik Budaya Takjil di Bulan Puasa” yang dimuat dalam website Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, salah satu dalil yang melatarbelakangi adanya ibadah sedekah dalam bentuk takjil adalah hadis sebagai berikut: