SUKABUMI EKSPRES- Dalai Lama ke-14, Tenzin Gyatso mendadak kontroversial karena menyuruh anak laki-laki untuk mencium bibi dan menghisap lidahnya. Aksi tersebut diketahui netizen dari video viral yang beredar di Twitter.
“Waspada pedofilia, Dalai Lama memanggil seorang bocah laki-laki, menciumnya di bibir, meminta mencium lidah juga. Perhatikan juga saat ia memegang tangan anak laki-laki itu, menjijikkan dan sepertinya merupakan kasus penganiayaan anak,” ungkap akun Twitter @isaifpatel melalui cuitannya yang viral, Selasa (11/4/2023).
Dikutip dari akun Twitter tersebut, kejadian ini sebenarnya terjadi pada akhir Februari di kuil Dalai Lama Dharamsala yang dihadiri sekitar 100 siswa. Dikabarkan mereka baru saja lulus dari yayasan M3M India. Berikut kronologi nya.
Baca Juga:Simpatisan Luar Daerah Siap Menyambut Kebebasan Anas UrbaningrumRavi VIXX Terancam 2 Tahun Penjara Usai Hindari Wajib Militer
Kronologi Dalai Lama yang Minta Bocah Cium Bibir
Dalam video viral tersebut, seorang anak laki-laki awalnya mednekati mikrofon dan bertanya kepadanya, “Bolehkah aku memelukmu?”
Dalai Lama pun langsung menyuruh anak laki-laki itu naik ke mimbar tempat ia duduk. Ia menunjuk pipinya dan terdengar megnatakan “pertaama di sini.” Anak itupun mencium pipi dan memeluknya
Tidak hanya sampai disitu saja, Tenzin Gyatso yang masih memegang anak itu menunjuk bibirnya dan mengatkan “Saya pikir di sini juga.” Anak itu pun mencium bibir Dalai Lama. Selanjutnya, pria tua itu berkata “Dan hisap lidahku.” Seraya menjulurkan lidahnya, dahi ke dahi dengan anak itu.
Anak laki-laki itu menjulurkan lidahnya sendiri dan pergi menjauhi Dlai Lama sedangkan ia dan para hadirin tertawa. Dalai Lama kembai menariknya lagi ke dalam pelukannya. Dalai Lama juga memberikan nasihat kepada bocah itu untuk menciptakan kedamaian dan kebahagiaan.
Sebelum memberikan pelukan terakhir, pria yang berusia 87 tahun ini berpesan kepada bocah tersebut untuk tidak mengikuti perbuatan jahat manusia, sperti membunuh sesama manusia.
Setelah video itu beredar, banyak orang mengecam perilaku Dalai Lama. Mereka menyebut itu merupakan tindakan tidak pantas, memalukan dan menjijikan. Kontroversi tersebut mendorong permintaan maaf dari kantor Dalai Lama. Namun, bagi pihak mereka menyebut tindakan itu tidak bersalah dan lucu.